Akhirnya Kamus Bahasa 'Ngapak' Banyumas Diterbitkan
“Mungkin itulah sebabnya bahasa Banyumasan dikenal dengan bahasa Ngapak atau Ngapak-ngapak,” jelas dia.
Editor: Y Gustaman
Selain itu, kata dia, jika sejarah pemerintahan dan perjuangan bangsa telah banyak dipengaruhi oleh eksistensi bahasa dan budaya panginyongan, yang bersifat jujur dan apa adanya, antara hati, pikiran dan ucapan sama tidak ditutup-tutupi. Namun bahasa ngapak sering diasumsikan sebagai kaum rendahan.
“Bahkan ada stigma buruk yang menyudutkan eksistensi bahasa tok melong ini, hal ini terlihat dari pemosisian bahasa Jawa Banyumasan dalam masyarakat misal di televisi sering bahasa Jawa Banyumasan sebagai bahan lawakan,“ terangnya.
Dia mengaku, juga merasakan dalam keseharian masyarakat Banyumas semakin hari semakin sedikit yang bertutur dengan bahasa banyumasan.
“Untuk itulah saya mewajibkan setiap pegawai di Banyumas setiap hari Kamis wajib menggunakan bahasa Banyumasan,” katanya lagi.
Dia berharap, semoga penerbitan kamus bahasa Jawa Banyumasan ini dapat ‘mengentaskan’ bahasa Banyumasan, dari bahas stigma yang ada dan menjadikan bahasa kebanggaan masyarakat penuturnya khususnya masyarakat Banyumas.
"Mudah-mudahan kamus ini digunakan secara arif dan proporsional sebagai bentuk kepedulian terhadap budaya penginyongan. Dan juga kita perlu terus mengupayakan agar generasi mendatag lebih mengenali dan mencintai tradisi dan budaya luhur wong pengiyongan melalui bahasa Banyumasan,” papar dia.