Jenazah Mbah Dina Ditemukan 3 Kilometer dari Lokasi Terseret Banjir
Korban ditemukan dalam kondisi meninggal dunia telentang di pinggiran sungai dekat persawahan dan dekat jembatan.
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, MADIUN - Pasca pencarian hampir sehari semalam, jenazah Mbah Dina (80) warga RT 34, RW 12, Dusun Dipo, Desa Segulung, Kecamatan Dagangan, Kabupaten Madiun akhirnya ditemukan, Jumat (20/2/2015) siang.
Korban ditemukan dalam kondisi meninggal dunia telentang di pinggiran sungai dekat persawahan dan dekat jembatan penghubung perbatasan Desa Segulung dan Desa Joho, Kecamatan Dagangan.
Pasca dievakuasi dan divisum sejumlah petugas medis dan Polres Madiun, jenazah korban langung dibawa menggunakan mobil polisi menuju rumah duka untuk dimandikan, disalatkan dan disemayamkan.
Kendati demikian, keberadaan anak Mbah Dina yakni Dinem (55) hingga kini belum diketahui keberadaannya.
"Kalau korban terseret arus banjir bandang semalam di depan rumahnya dan ditemukan di area persawahan ini, jelas cukup jauh. Hampir mencapai 3 kilometeran dari lokasi awal korban terseret banjir bandang," ucap pria anggota TNI yang menemukan korban ini kepada Surya (Tribunnews.com Network), Jumat (20/2/2015).
Sementara Kepala Desa (Kades) Segulung, Kustoyo mengaku banjir bandang di kampungnya itu pernah terjadi 2 tahun
silam. Akan tetapi, tidak sampai merusak rumah warga dan tidak ada korban jiwa.
"Tetapi, banjir kemarin malam menyebabkan 2 warga kami hilang yang diduga hanyut dan merusak rumah warga serta infrastruktur lainnya," tegasnya.
Oleh karenanya, kata pria yang akrab dipanggil Kus ini, pihaknya masih memfokuskan pencarian seorang warganya yang belum ditemukan itu.
Sedangkan perbaikan infrastruktur dan perbaikan lainnya akan dilaksanakan menyusul pasca ditemukannya seorang warganya yang belum diketahui rimbanya itu.
"Kami fokuskan masalah kemanusiaannya lebih dahulu. Jadi rencananya jenazah korban yang ditemukan kali pertama akan langsung dimakamkan dilanjutkan pencarian korban kedua," jelasnya.