TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Bengawan Solo Direktorat Jenderal (Ditjen) Sumber Daya Air (SDA) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), alokasikan anggaran sebesar Rp 25 miliar di tahun 2015 untuk pekerjaan prioritas di Kali Lamong, Jawa Timur.

“2015 ini kami anggarkan Rp 25 miliar untuk penanganan Kali Lamong, yang sifatnya prioritas sekali, jangka panjangnya kami akan usulkan Multi Years Contract (MYC) kepada Dirjen SDA agar bisa dilaksanakan secara serentak, “ ujar Kepala BBWS bengawan Solo Yudi Pratondo, Minggu (22/2/2015).

Yudi mencontohkan pekerjaan prioritas tersebut seperti pekerjaan beberapa tanggul di daerah Sumber yang ditangani sepanjang 1,2 km. Selain itu, kata Yudi, untuk penanganan secara menyeluruh kali Lamong ini membutuhkan tanah seluas 520 hektar, kebutuhan tanah tersebut menyebar di kota Surabaya, Kabupaten Gresik, Lamongan dan Mojokerto.

“Kami sudah laporkan kepada Gubernur, karena lahan berada di beberapa kota dan kabupaten, Gubernur akan ambil alih pengadaan lahannya,”tambah Yudi.

Seperti diketahui, Kali lamong mengalami banjir sekitar 2 minggu lalu sampai mengakibatkan beberapa desa tergenang. Yudi mengatakan, saat ini pihaknya sudah menyerahan 2 buah excavator untuk menggali endapan di kali Lamong, dengan 3 excavator milik pemerintah kota dilapangan saat ini terdapat 5 excavator.

12 Pompa Untuk Keresidenan Solo

Sementara itu, seperti diketahui selama 2 hari terakhir di wilayah Keresidenan Solo yang meliputi Surakarta, Wonogiri, Sukoharjo, Karangaanyar dan Kletan mengalami hujan lebat. Mengakibatkan puncak banjir Bengawan Solo terjadi tadi malam.