Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Mati Beruntun, Orang Rimba Jambi Alami Krisis Pangan dan Terserang Penyakit

Kematian beruntun dialami Orang Rimba, warga suku pedalaman di Taman Nasional Bukit Duabelas, Jambi, sejak dua bulan terakhir.

Editor: Sugiyarto
zoom-in Mati Beruntun, Orang Rimba Jambi Alami Krisis Pangan dan Terserang Penyakit
Kompas/Irma Tambunan
anak-anak rimba menempuh perjalanan menuju lokasi belajar bersama dalam Taman Nasional Bukit Duabelas, Sarolangun, Jambi, Jumat (26/4/2013). Pendidikan khusus melalui pendekatan budaya lokal yang dilaksanakan relawan dari Komunitas Konservasi Indonesia (KKI) Warsi telah menjadikan lebih dari 400 anak rimba melek huruf. 

Ia mendapati sekitar 60 anak di kelompok itu terserang batuk parah, sebagian dalam kondisi demam.

Sebagian besar anak juga dalam kondisi malnutrisi. Kondisi gizi buruk itu diduga memperburuk kesehatan anak-anak Rimba, dan kemungkinan memicu kematian.

Takwim menambahkan, dari sejumlah anak penderita demam yang dites darah, ada satu anak yang dinyatakan positif menderita malaria.

Ia mengimbau kelompok itu agar membawa anak Rimba itu menjalani rawat inap di rumah sakit umum daerah. "Rawat inap belum dilakukan sebab orangtua anak itu sedang berburu di hutan selama beberapa hari," ujarnya.

Jumlah Orang Rimba saat ini sekitar 3.600 orang. Sekitar 2.000 warga Rimba hidup berpindah di TNBD.

Sekitar 1.600 jiwa lainnya tersebar di perkebunan, hutan tanaman industri, dan dusun di luar taman nasional. Sumber penghidupan Orang Rimba di TNBD sebenarnya melimpah.

Namun, kawasan hutan terus digerogoti untuk kebun, mulai dari tepian taman nasional. Dari sekitar 130.000 hektar luas hutan Orang Rimba dalam TNBD di Kabupaten Sarolangun, Tebo, Merangin, dan Batanghari, kini hanya tersisa 60.400 hektar. (ITA)

BERITA TERKAIT
Sumber: KOMPAS
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas