Dibobol Rp 2,9 Miliar, BRI Marima Buka Seperti Biasa
Marima menjelaskan, di Kantor Unit Marihat, persediaan uang setiap bulannya Rp 3 miliar.
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribun Medan, Abul Muamar
TRIBUNNEWS.COM, SIANTAR - Manajer Bisnis Mikro BRI Cabang Pematangsiantar Marima Sibarani menegaskan, tidak ada dampak apapun kepada nasabah akibat bobolnya uang Rp 2,91 miliar dari brankas Kantor Unit Marihat yang dilakukan Kepala Unit Mangarahut Sitorus.
"Dampak terhadap operasional gak ada. Berjalan dengan lancar. Transaksi normal. Itu uang BRI, bukan uang nasabah," kata Marima, saat ditemui di kantornya, Kamis (5/3/2015).
Marima menjelaskan, di Kantor Unit Marihat, persediaan uang setiap bulannya Rp 3 miliar.
"Stok uang di bank unit tergantung. Kalau di Marihat itu untuk ATM-nya Rp 800 juta (per hari). Terus untuk kas operasional. Terus di luar yang telah diperjanjikan untuk pembayaran. Itu masih sebatas wajar. Memang setiap bulan kita harus menyediakan sebesar itu. Di atas Rp 3 M. Untuk mengantisipasi kalau uang di ATM itu habis," katanya.
Marima mengatakan, uang yang hilang tersebut selain untuk persediaan ATM, juga dipakai untuk pembayaran gaji pegawai perusahaan dan urusan lainnya.
"Itu uang untuk persediaan untuk meningkatkan pelayanan kita ke masyarakat. Jadi itu untuk pembayaran gaji kepada pekerja," ujarnya.
Soal pemberitaan yang terbit di media massa dua hari terakhir, lanjut Marima, sedikit keliru. Mangarahut, kata dia, bukan ditangkap setelah tim auditor memeriksa brankas, melainkan terlebih dahulu mengakui perbuatannya sebelum auditor memeriksa.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.