Lantaran Asyik Mancing, Guru Tak Tahu Siswanya Tenggelam
"Saya minta gurunya diproses, karena membuat anak saya meninggal," teriak Misyati.
Editor: Y Gustaman
Laporan Wartawan Surya, Izi Hartono
TRIBUNNEWS.COM, SITUBONDO - Rini Jefri Wahyunin (9), siswi SDN 3 Wonokoyo, Kecamatan Kapongan, Situbondo, Jawa Timur, tewas tenggelam di sungai desa setempat, Selasa (24/03/2014).
Ia bersama puluhan teman satu sekolahnya diajak si guru. Alih-alih mengawasi para siswa yang sedang berenang di sungai, si guru asyik memancing.
"Yang ikut ada sekitar 30 orang siswa dan yang tidak ikut hanya siswa kelas satu," ujar Ahsanjaya, salah seorang siswa yang ikut mandi di sungai.
Melihat korban tenggelam, beberapa siswa berteriak dan berusaha menolong korban. Namun tidak berhasil, karena arus sungai deras dan korban terperosok ke dalam gorong-gorong saluran air.
Putri pasangan Wayan Tangguh dan Misyati asal Desa Wonokoyo, Kecamatan Kapongan itu terseret arus sungai sejauh 300 meter dari lokasi kejadian.
Korban ditemukan pertama kali seorang warga bernama Suwarkus yang sedang melintas di sungai Dam Arbaman dan langsung membawa korban ke rumahnya.
Mengetahui salah satu anaknya pulang tidak bernyawa, Misyati, ibu korban menangis histeris dan berteriak menyalahkan sang guru. "Saya minta gurunya diproses, karena membuat anak saya meninggal," teriaknya lalu tak sadarkan diri.
Kabar tenggelamnya bocah SDN 3 Wonokoyo cepat menyebar di masyarakat. Puluhan warga berdatangan ke rumah bocah itu. Personel Polsek dan Polres Situbondo pun mendatangi lokasi untuk melakukan penyidikan.
Kapolsek Kapongan Ipda Bachtiar membenarkan peristiwa tenggalamnya bocah SD tersebut. "Korban sempat dievakuasi ke puskesmas dan sekarang dibawa ke rumah duka," kata Ipda Bachtiar.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.