Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Cegah Faham ISIS, Brimob Madiun Revolusi Mental Santri

Ponpes Babussalam, Desa Kerjo, Kecamatan Kebonsari, Kabupaten Madiun dibekali bimbingan revoluasi mental untuk mencegah paham radikal

Editor: Sugiyarto
zoom-in Cegah Faham ISIS, Brimob Madiun Revolusi Mental Santri
surya/sudarmawan
Pasi Ops, Detasemen Kompi C Pelopor, Brimob Madiun, AKP Sudjono memberikan materi pembentukan karakter dan relaksasi di Pondok Pesantren (Ponpes) Babussalam, Desa Kerjo, Kecamatan Kebonsari, Kabupaten Madiun untuk menangkal paham radikal Islamic State of Iraq dan Syiria (ISIS), Kamis (26/03/2015) malam. 

TRIBUNNEWS.COM, MADIUN - Ponpes Babussalam, Desa Kerjo, Kecamatan Kebonsari, Kabupaten Madiun dibekali bimbingan revoluasi mental untuk mencegah paham radikal Islamic State of Iraq dan Syiria (ISIS) dan antipancasila .

Pembekalan itu dilakukan oleh anggota Detasemen Kompi C Pelopor, Brimob Madiun, Kamis (26/03/2015) malam di Ponpes itu

Acara yang dilaksanakan selama 3 jam mulai pukul 20.00 sampai pukul 23.00 WIB itu, dikemas dalam Revolusi Mental Santri dalam Menangkal Paham Radikal ISIS dan Antipancasila.

Selama hampir menjelang dini hari itu, selain diberikan bimbingan mengenai pembentukan karakter (Caracter Building), para santri juga diberi relaksasi dan menyanyikan berbagai lagu kebangsaan.

Acara itu sendiri dipimpin Pasi Ops Detasemen Kompi C Pelopor, Brimob Madiun, AKP Sudjono yang di tempatkan di sekitar wilayah Ponpes Putri Babussalam.

"Dalam kegiatan ini, kami mesosialisasikan revolusi mental untuk membentengi mental santriawan dan santriwati dari paham radikal (ISIS) yang bertentangan dengan ideologi Bangsa Indonesia, yakni Pancasila," terang AKP Sudjono kepada Surya, Kamis (27/03/2015) malam.

Sementara Pengasuh Ponpes, Babussalam Kai Burhanudin mengaku senang dengan adanya acara sosialisasi itu.

BERITA REKOMENDASI

Alasannya, kegiatan itu akan menjadi kegiatan positif serta membantu dirinya dalam menjelaskan tentang kelompok-kelompok radikal yang saat ini semakin marak.

Apalagi, kelompok radikal itu bertentangan dengan pancasila.

"Kami malah sangat berterimakasih dengan adanya kegiatan sosialisasi ini. Karena kegiatan ini sangat positif. Dengan bimbingan dan arahan mental santriawan dan santriwati Babussalam lebih mencintai Negera Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Pokoknya NKRI harga mati," pungkasnya.

Sumber: Surya
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas