Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Terkena Hipnotis, Dua Wanita Cantik Ini Serahkan Harta Bendanya ke Pria Tak Dikenal

Kakak-adik itu harus kehilangan seluruh harta benda akibat menjadi korban hipnotis dua pria tidak dikenal, Rabu (8/4/2015) sekitar pukul 10.00.

Editor: Sugiyarto
zoom-in Terkena Hipnotis, Dua Wanita Cantik Ini Serahkan Harta Bendanya ke Pria Tak Dikenal
net
ilustrasi 

TRIBUNNEWS.COM, PRABUMULIH -- Sungguh malang nasib dialami Novi (26) dan Mareta (23), warga kampung Sosial Kelurahan Majasari Kecamatan Prabumulih Selatan.

Kakak-adik itu harus kehilangan seluruh harta benda akibat menjadi korban hipnotis dua pria tidak dikenal, Rabu (8/4/2015) sekitar pukul 10.00.

Novi dan Mareta menjadi korban hipnotis dua pelaku ketika tengah menunggu temannya di Simpang Bakaran Kelurahan Sukaraja Kecamatan Prabumulih Selatan atau tepatnya tak jauh dari pangkalan ojek.

Akibat peristiwa itu, seluruh harta benda milik kedua adik kakak itu hilang dibawa kabur kawanan penghipnotis.

Adapun barang yang berhasil dibawa kabur pelaku antara lain, dua unit handphone Blackberry Davis dan Gemini, uang sebesar Rp 3 juta serta satu unit sepeda motor merk Honda Revo warna hitam yang dipakai dua korban.

Kedua korban sadar telah terhipnotis setelah selama empat jam menunggu para pelaku yang berjanji akan kembali, namun tak kunjung datang.

Atas kejadian dialaminya tersebut, kedua gadis cantik itu lalu melapor ke SPK Mapolsek Prabumulih Timur.

Berita Rekomendasi

Informasi berhasil dihimpun, sekitar pukul 09.30 kedua adik kakak itu menggunakan kendaraan menunggu teman yang hendak datang ke rumahnya di kawasan simpang Bakaran Kelurahan Sukaraja Kecamatan Prabumulih Selatan.

Tidak lama menunggu lalu datanglah salah satu pelaku yang tidak dikenal dengan berpura-pura menanyakan di mana adanya musium di Prabumulih, namun karena tidak ada dua korban menyatakan museum adanya di Palembang.

Pelaku kemudian melanjutkan pembicaraan jika dirinya mencari museum untuk mengantarkan jimat pemberian Bung Karno yang didapat pelaku dari Jakarta, namun karena mengaggap aneh kedua adik kakak itu kemudian tak menghiraukan ocehan pria itu.

Lalu tak lama berselang kembali seorang pria tak dikenal menghampiri dua korban, selanjutnya pelaku pertama bercerita jika neneknya sedang sakit parah di RSUD Prabumulih untuk itu dirinya hendak mengembalikan jimat bung karno agar neneknya sehat.

Diduga dua korban belum yakin, pelaku kemudian menawarkan jimat pemberian Bung Karno tersebut yang harganya bisa mencapai Rp 50 juta ke kedua korban.


Dua korban yang mendengar cerita pelaku pertama merasa kasian dan sempat menangis, sementara pelaku kedua membantu membujuk Novi dan Mareta agar menolong pelaku pertama.

Novi dan Mareta yang sudah terisak nangis lalu tanpa sadar memberikan barang-barang berharga milik mereka.

Tidak sampai disitu saja, dua pelaku bahkan mengajak dara manis itu ke RSUD Prabumulih untuk melihat nenek mereka yang terbaring sakit parah.

Diduga masih terpengaruh hipnotis, dua korban menuruti ajakan dua pelaku ke RSUD Prabumulih.

Lalu setibanya di jalan depan RSUD Prabumulih tepatnya di dekat warung, dua pelaku meminta korban menunggu disebabkan ada sesuatu yang akan diambil.

Kedua pelaku kemudian membawa motor korban, lama berselang sekitar empat jam pelaku tak kunjung datang hingga membuat dua kakak adik itu sadar telah tertipu.

"Kami sadar ketika menunggu selama empat jam di depan RSUD Prabumulih, baru sadar secara refleks seperti baru bangun tidur ternyata telah ditipu. Kami sebelum dihipnotis menunggu teman dan datang pria membawa jimat Bung Karno, lalu bercerita neneknya masuk rumah sakit, kami sampai nangis dengar ceritanya tapi tidak sadar akan ditipu," ungkap Mareta ketika diwawancarai wartawan.

Mareta mengatakan, dirinya masih mengingat ciri-ciri dua pelaku dimana mengenakan pakaian rapi dan menggunakan logat bahasa jawa serta mengaku dari Yogyakarta.

"Cara mereka ngomong lembut dan sopan, selain itu pakaian rapi. Mereka cerita membuat kami ikut sedih tapi justru membawa seluruh uang milik pacar saya, motor dan handphone," kenang mahasiswi di salah satu perguruan tinggi di Lubuklinggau itu.

Kapolres Prabumulih, AKBP Denny Yono Putro SIk melalui Kapolsek Prabumulih Timur, Iptu Sugeng didampingi Kanitres, Aiptu Rikiyanto ketika dibincangi mengatakan, pihaknya telah menerima laporan dua korban dan terus melakukan penyelidikan.

"Dua korban telah melapor ke kita, kita sudah dapat ciri-ciri dua pelaku dan akan memburu para pelaku. Himbauan kita masyarakat khususnya ibu-ibu dan para kaula muda hendaknya berhati-hati berbicara dengan orang tak dikenal, bisa jadi orang itu mau berbuat jahat," tegasnya. (eds/TS)

Sumber: Sriwijaya Post
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas