Mario Hanya Minum Air Putih Sebelum Masuk Roda Pesawat Garuda
Ketika itu, Mario kembali meminum air putih dari cerek. Siang harinya, Mario kemudian masuk ke dalam bandara.
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, PEKANBARU - Sebelum melakukan aksi nekatnya menyusup masuk ke ruang roda pesawat Garuda Indonesia GA 177, Mario Steven Ambarita (21) kerap singgah di kedai nasi Keluarga, yang bersisian dengan Bandara Sultan Syarif Kasim (SSK) II Pekanbaru.
Rumah makan yang tak jauh dari Jl Kartama, Kelurahan Maharatu, tersebut letaknya persis di sebelah kanan Bandara SSK II. Untuk ke rumah makan itu dari bandara, bisa dilakukan dengan berjalan kaki. Kemudian melewati pagar. Persis di seberang jalan akan tampak plang dengan tulisan kedai nasi Keluarga.
Di sanalah Mario menghabiskan waktunya melakukan pengintaian dan membaca situasi bandara. Ia memilih duduk di meja paling depan atau di bagian luar dari kedai. Pasalnya, meja itu memberikannya pandangan yang lebih lapang untuk memantau lokasi di halaman bandara.
Pada hari terakhir atau sebelum benar-benar masuk ke dalam area terlarang bandara dan masuk ke ruang roda pesawat, pemilik kedai nasi, Murna menyebut Mario Steven Ambarita (21) kembali singgah ke kedai nasi miliknya.
Mario datang pada pukul 10.00, menggunakan baju kaos warna biru. Sama seperti kaos yang dikenakan Mario saat ditemukan oleh petugas Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, Selasa (7/4/2015), dalam kondisi terhuyung-huyung dengan telinga berdarah dan jari-jari membiru, tak lama setelah keluar dari ruang roda pesawat.
Ketika itu, Mario kembali meminum air putih dari cerek. Siang harinya, Mario kemudian masuk ke dalam bandara.
"Itu hari terakhir saya lihat dia memakai baju kaos biru. Sempat singgah ke kedai. Kemudian, saat cuaca agak mendung, dia kemudian pergi ke dalam bandara lagi," terang Murna.
Melihat kelakuan Mario selama singgah di kedai nasinya, Murna sempat berpikir kalau pemuda asal Rokan Hilir itu orang stres. Pasalnya, Mario sama sekali tidak memesan apapun. Hanya meminta air putih. Bahkan air satu cerek habis diminum berkali-kali.
"Dia memang hanya minum. Kemudian pergi dan balik lagi. Kalau dia duduk, kakinya diselonjorkan ke kursi sebelahnya. Kayak duduk santai begitu. Pandangannnya selalu ke arah bandara," terang Murna.
Murna baru kaget, orang yang disangkanya stres itu dilihatnya di televisi.
"Saya katakan kepada anak saya, eh, itu laki-laki yang memakai baju kaos biru kan sering minum air putih di kedai nasi. Meski begitu saya tidak bisa memastikannya. Hanya saja bajunya persis. Lagi pula, sejak kejadian, lelaki tersebut tidak pernah singgah lagi di kedai saya," terang Murna.
Selama singgah beberapa kali di kedai nasinya, Murna sempat melihat Mario berganti-ganti baju. Kadang baju kaos, kadang baju kemeja. Namun, Mario hanya menggunakan sendal saja.
"Dia tidak membawa barang apapun, bahkan saya juga tidak lihat dia menggunakan jaket seperti di televisi," katanya. (Tribun Pekanbaru Cetak)