Suami Tewas di Tahanan Polsek, Tina: Kenapa Abang Sekarang Jadi Mayat?
"Papa kenapa ma?" tanya si kecil. "Papa sudah meninggal nak," jawab Tina (23) dengan nada tercekat dan air mata yang terus mengalir.
Editor: Y Gustaman
Laporan Tribun Batam, Wahib Wafa
TRIBUNNEWS.COM, BATAM - Seorang juru rawat perempuan berseragam lengkap, memakai sarung tangan karet dan bertutup kepala, memeriksa seorang pria terbaring di atas ranjang dorong, bercelana jins biru selutut, berkaus dalam putih.
Sekelimun orang mengitari juru rawat berkacamati tadi. Di antara mereka, seorang anak kecil bertanya, memastikan apa yang terjadi dengan pria yang mata kanannya ada bekas luka lebam. "Papa kenapa ma?" tanya si kecil. "Papa sudah meninggal nak," jawab Tina (23) dengan nada tercekat dan air mata yang terus mengalir.
Seorang pria berkaus merah memakai topi di antara mereka di salah satu ruangan Rumah Sakit Badan Pengusahaan Sekupang, Batam, Kepulauan Riau, Minggu (12/4/2015), terus menenangkan Tina yang tak kunjung berhenti menangis, tiap kali harus menatap Irwan, suaminya terbujur kaku di atas ranjang dorong.
Sehari sebelum suaminya tewas, ketika pamit karena harus digelandang ke Polsek Sagulung, Tina masih mengingat kondisi Irwan sehat. Jarum jam masih menunjukkan pukul 15.00 WIB. Keesokannya, Tina kembali melihat Irwan tapi sudah tak bernapas. Hanya semalam Irwan mendekam di sel Polsek Sagulung.
"Kenapa abang bisa begini? Kemarin malam saya tanya ke bapak (polisi) itu di Polsek abang tak apa-apa. Kenapa sekarang jadi mayat?" tanya Tina meyakinkan suaminya masih hidup. Teriak dan tangis Tina silih berganti, sementara rekan-rekannya dari Ikatan keluarga besar Sumatera Selatan (IKBSS) hanya bisa menenangkannya.
Mayat Irwan tiba sekitar pukul 10.00 WIB di kamar jenzah RSBP. Kemarin, jasad Irwan belum dapat diotopsi karena Kompol Faizal, dokter Polda Kepri belum bisa menangani hari itu. Hari ini, Senin (13/4/2015), autopsi Irwan baru bisa dilakukan.
Tak ada riwayat penyakit serius yang diidap Irwan selama hidupnya, begitu pengakuan Tina sambil memangkut Sita, putrinya. Tina tetap tak percaya saat rekan suaminya memberi kabar Irwan benar-benar telah meninggal dunia.