Gajah Liar Datangi Lagi Perkebunan Meski Sudah Diusir Masuk Hutan
"Gajah itu masih berada di dekat barak pekerja di perusahaan perkebunan sawit PT Atakana, semua warga berlarian karena gajah jantan itu sangat besar,"
Editor: Y Gustaman
Laporan Wartawan Serambi Indonesia, Seni Hendri
TRIBUNNEWS.COM, ACEH - Perkebunan warga di Lorong Alur Selamat, Dusun Blang Gadeng, Desa Seumanah Jaya, Kecamatan Ranto Peureulak, Aceh Timur, memikat dua gajah jantan, Senin (27/4/2015) sekira pukul 17.30 WIB.
Padahal, dua gajah tersebut telah digiring masuk ke dalam hutan sejauh 12 kilometer, menggunakan gajah jinak oleh 13 personel BKSDA Aceh dan Seksi Konservasi Wilayah 1 Lhokseumawe, dibantu beberapa warga, Minggu (26/4/2015).
"Gajah itu masih berada di dekat barak pekerja di perusahaan perkebunan sawit PT Atakana, semua warga berlarian karena gajah jantan itu sangat besar," ujar Ketua Pemuda Dusun Blang Gadeng Junaidi Ibrahim kepada Serambi Indonesia.
Kepala BKSDA Aceh, Genman Hasibuan mengatakan penyelesaian konflik antara manusia dengan gajah liar dapat dilakukan dengan cara pemanfaatan ruang yang berkesesuaian. Caranya, lokasi-lokasi yang menjadi habitat dan jalur utama gajah layaknya dapat dibebaskan dari segala macam kegiatan.
Penangkapan dan evakuasi gajah liar ke Pusat Latihan Gajah (PLG) Saree, Aceh Besar, harus mendapatkan izin Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan serta dapat menimbulkan persoalan baru karena tidak semua gajah liar berhasil dijinakkan.
Menurut Genman Hasibuan, cara paling efektif adalah penyesuaian ruang, habitat dan jalur utama gajah bebas dari aktivitas lainnya. Cara ini membuat pelestarian gajah lebih mudah.