Pelindo III Cabang Pelabuhan Tanjung Emas Siap Hadapi MEA
PT Pelindo III Cabang Pelabuhan Tanjung Emas, Jawa Tengah, siap menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN.
Editor: Budi Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM.SEMARANG- PT Pelindo III Cabang Pelabuhan Tanjung Emas, Jawa Tengah, siap menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN. Perusahaan operator pelabuhan ini melakukan perbaikan fasilitas di sejumlah titik.
"Perbaikan-perbaikan ini kami lakukan sebagai upaya untuk meningkatkan pelayanan kepada para konsumen," kata General Manager PT Pelindo III Cabang Tanjung Emas Tri Suhardi di Semarang, Senin (27/4/2015).
Salah satu perbaikan yang dampaknya paling terasa yaitu memaksimalkan pompa air untuk mengantisipasi rob. Menurutnya, beberapa waktu lalu rob atau pasangnya air laut berdampak pada berhentinya aktivitas bongkar muat di Terminal Peti Kemas Semarang (TPKS).
"Rob tersebut berdampak pada berhentinya aktivitas yang rata-rata dalam satu hari bisa sekitar 2-3 jam. Namun saat ini hal tersebut sudah tidak lagi terjadi," katanya.
Menurutnya, saat ini pelayanan peti kemas Semarang sudah berjalan 1x24 jam setiap harinya. Upaya tersebut dilakukan karena pihaknya ingin mempercepat waktu sandar setiap kapal di Pelabuhan Tanjung Emas sehingga waktu mengantri tidak terlalu lama.
"Selain itu, rob juga berdampak pada cepat ausnya mesin kendaraan besar yang masuk ke kawasan dalam pelabuhan. Misalnya saja, para pengemudi yang mengganti ban kendaraan harus melakukannya dengan cara dilas karena ban sudah berkarat akibat air rob tersebut," katanya.
Sementara itu, upaya lain yang dilakukan oleh pihak manajemen PT Pelindo III yaitu memperbesar kapasitas kapal yang bersandar ke pelabuhan salah satunya dengan melakukan pengerukan dermaga.
"Pengerukan kami lakukan menjadi 10 meter, ini bisa digunakan untuk sandarnya kapal peti kemas yang berkapasitas 2.000 teus dan untuk nonpeti kemas sebesar 25.000 ton. Kalau saat ini kapasitasnya masih di bawah itu, untuk peti kemas saja antara 1.000-1.500 teus," katanya.
Untuk memastikan kelancaran pengembangan pelabuhan ini, pihaknya berharap ada kinerja yang baik antara pengguna jasa dan penyedia jasa. Meski demikian, penyempurnaan tersebut membutuhkan waktu yang diharapkan bisa selesai hingga pelaksanaan MEA pada akhir tahun ini.