Lindsay Curhat Takut Giliran Ditembak Eksekusi Jilid III
Lindsay Sandiford, dikabarkan saat ini merasa resah dan dirundung kesedihan.
Editor: Budi Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM.DENPASAR - Setelah eksekusi terpidana mati di Nusakambangan termasuk di antaranya duo Bali Nine, Myuran Sukumaran dan Andrew Chan, terpidana mati asal Inggris, Lindsay Sandiford, dikabarkan saat ini merasa resah dan dirundung kesedihan.
Ia juga dihantui ketakutan akan menjadi giliran berikutnya untuk ditembak mati.
Lindsay menyebut eksekusi Andrew Chan dan Myuran Sukumaran sebagai tak berperasaan dan brutal.
Dalam tulisan curhatnya yang dikutip Daily Mail, Rabu (29/4/2015), Lindsay mengatakan dirinya merasa sudah menyerah dan hanya ingin agar semua berakhir.
Menurut Daily Mail, duo Bali Nine dieksekusi setelah makan malam terakhir mereka dengan menu ayam goreng KFC.
"Kedua orang yang ditembak mati itu orang-orang yang sudah memperbaiki diri. Orang-orang yang sudah jadi baik yang bahkan telah mengubah hidup orang-orang sekitar mereka selama di penjara. Kalau mereka bisa membunuh seseorang yang baik seperti Andrew, terus harapan apa yang tersisa untuk saya," kata Lindsay yang mengaku bersahabat dengan Andrew di LP Kerobokan.
"Saya ingin semua ini cepat berlalu. Saya sudah merasa menyerah," tambahnya lagi. (*)