Dijanjikan Gaji Puluhan Juta Rupiah, Dua Remaja Nyaris Dijual
Percakapan di medsos itu berlanjut. Dewi meminta pin BBM dan nomor telepon, dan K memberikan.
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, JAMBI - Dua remaja, K dan S adalah nyaris jadi korban human trafficking. Namun beruntung keduanya berhasil kabur dari sekapan komplotan perdagangan manusia itu yang menyekapnya di sebuah rumah singgah.
K mengatakan awalnya perkenalan dengan seorang perempuan dari jaringan media sosial (medsos) facebook, kemudian pembicaraan mengarah ke tawaran pekerjaan. Dia diiming-imingi pekerjaan di Malaysia oleh Dewi.
"Aku baru kenal kira-kira dua minggu lalu di facebook. Dia berkawan sama (mutual friend) dengan teman SMK aku. Namanya orang yang kontak aku Dewi," katanya.
Percakapan di medsos itu berlanjut. Dewi meminta pin BBM dan nomor telepon, dan K memberikan.
"Di telepon, Dia tanya kerjaan ku, lalu tawarin minat kerja yang sebulan puluhan juta mau nggak? Aku tanya di mana? Malaysia. Mau lah aku. Dia terus bilang kalau mau packing segera," ujarnya.
Berbeda dengan K, perkenalan S dengan perekrutnya berawal dari temannya yang memberi informasi pekerjaan dengan gaji puluhan juta rupiah.
Ketika akan berangkat ke Malaysia, para perempuan itu belum mengetahui jenis pekerjaan yang akan dilakoni. Perekrutnya hanya memberitahu akan bekerja di restoran.
"Kami tidak tahu kerja apa, katanya di restoran. Setelah bertemu teman di Batam, katanya kami disuruh tunggu di depan kamar. Tahulah pekerjaan apa itu," ujarnya.
Untuk berangkat, K tidak mengeluarkan biaya sama-sekali. Sabtu (25/4), ia berangkat ke Bandara Kualanamu, Medan.
"Aku dijemput taksi, terus nginep dulu di hotel dekat bandara. Semua sudah disiapin dari taksi hotel, tiket pesawat. Ada yang bareng kami, tiga anak lagi dari Tanjung Balai," terangnya.
Paginya, barulah keempat orang itu berangkat ke Batam menggunakan maskapai Lion Air. Sesampainya di Batam dia ditempatkan di rumah singgah di Jalan Kenangan Blok VI, bersama belasan perempuan lainnya.
"Sampai di Batam sudah ada mobil yang jemput. Kami dibawa ke rumah di Jalan Kenangan Blok VI, tidak boleh keluar ke mana-mana. Di sana dijaga ketat," lanjutnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.