Gagal Umrah, Ibu-ibu Pengajian Bawa Mila ke Kantor Polisi
Puluhan ibu pengajian dari berbagai tempat merasa tertipu oleh seorang perempuan bernama Mila Yuliana yang menawarkan program umrah murah.
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, BANDAR LAMPUNG - Puluhan ibu pengajian dari berbagai tempat merasa tertipu oleh seorang perempuan bernama Mila Yuliana yang menawarkan program umrah murah. Saking geramnya, para korban pun menyeret langsung Mila ke Mapolsek Tanjungkarang Timur, Rabu (6/5/2015) malam.
Salah satu korban adalah Hayuna (50). Edi Sulaiman, menantu Hayuna mengatakan, mertuanya tersebut sudah menyetorkan uang sebesar Rp 17,5 juta kepada Mila untuk berangkat umrah.
"Tapi tidak berangkat berangkat," papar dia Edi saat diwawancarai di Mapolsek Tanjungkarang Timur, Kamis (7/5/2015) dini hari.
Edi menuturkan, awalnya Mila menjanjikan Hayuna dan rombongannya yang berjumlah tujuh orang untuk berangkat umrah pada 28 April lalu. Pada hari itu, sekitar pukul 04.00 WIB, Hayuna sudah dalam perjalanan menuju Bandara Radin Inten II.
Begitu sampai di Rajabasa, Mila memberitahu keberangkatan ditunda pukul 08.00 WIB. Tiba waktu yang dijanjikan, Hayuna beserta rombongan berangkat sampai ke Bandara Soekarno Hatta. Di tempat itu, sudah menunggu Mila.
Bukannya diberangkatkan ke Mekkah untuk umrah, Hayuna dan rombongan malah diinapkan di hotel dekat Bandara Soekarno Hatta. Mila ketika itu beralasan keberangkatan ditunda hingga Kamis (7/5/2015) ini.
"Buktinya sampai hari ini mertua saya tidak juga berangkat umrah," ucap Edi.
Humas PT Arminareka Perdana, Agus Sutanto, yang dihubungi Tribun Lampung (Tribunnews.com Network), Kamis (7/5/2015) malam, mengimbau masyarakat jangan percaya jika ada oknum yang mengatasnamakan Arminareka kemudian menjual paket umrah dengan harga sangat murah.
Agus juga mengatakan, sudah menjadi ketentuan bagi anggota Arminareka untuk tidak membayar atau menitip pembayaran melalui jemaah atau leader atau perwakilan di daerah. Tapi, langsung ke Arminareka.
Ia menyesalkan masih adanya oknum yang mengatasnamakan Arminareka untuk melakukan penipuan terhadap masyarakat yang ingin berangkat umrah.
"Pokoknya, jangan percaya kalau harga tidak wajar. Dan, jangan melakukan pembayaran ke leader atau perwakilan," tegasnya.