Rp 505 Juta, Dua Ekor Kerbau dan 5 Ha Tanah, Uang Panaik Termahal di Bulukumba
Suami Indar Desrianti yang bernama Adam Masse (25) adalah seorang pengusaha kayu dan kapal kayu di Desa Ara, Kecamatan Bontobahari.
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribun Timur, Syamsul Bahri
TRIBUNNEWS.COM, BULUKUMBA - Calon suami Indar Desrianti yang bernama Adam Masse (25) adalah seorang pengusaha kayu dan kapal kayu di Desa Ara, Kecamatan Bontobahari, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan.
"Calon suami anak saya sebagai pengusaha kayu dan kapal kayu. Doakan kami agar anak kami langgeng seterusnya," kata Ambo Sakka, orang tua Indar Desrianti, Jumat (8/5/2015).
Kamis (7/5/2015) kemarin, Adan Wahyudi memutuskan acara lamarannya ke Indar Desrianti dengan jumlah uang panaik sebesar Rp 505 juta, uang sepupu Rp 10 juta, kerbau sebanyak dua ekor dengan harga Rp 40 juta perekor, dan mahar 5 hektare tanah.
Oang panaik adalah uang hantaran untuk menunjukkan kesanggupan dan keseriusan laki-laki kepada wanita yang akan dinikahinya. (Baca: Uang Panaik untuk Perempuan Asal Bulukumba Ini Sampai Setengah Miliar)
Uang panaik dan mahar ini menjadi termahal di Bulukumba saat ini.
Sementara orang tua Indar Desrianti, Ambo Sakka memiliki enam unit rumah dan sejumlah usaha lainnya di daerah tersebut.
Inilah salah satu rumah milik orang tua Indar Desrianti, Ambo Sakka yang terletak di Jl Adi Guna, Kecamatan Ujung Bulu, Bulukumba
Diberitakan sebelumnya, gadis desa asal Batukaropa, Kabupaten Bulukumba, Indar Desrianti dinikahi pria idamannya. Kamis siang dilakukan proses akad nikahnya di Bulukumba.
Dalam tradisi masyarakat Bugis-Makassar, uang panaik merupakan prasyarat utama dimana calon mempelai laki-laki memberikan sejumlah uang kepada calon mempelai perempuan.