Sebelum Meninggal, Korban Pemenggalan Kepala Cerita Mimpi Lihat Cermin
"Tiba-tiba dari dalam dapur, dia (HP) keluar dengan memegang parang langsung menyerang.
Editor: Budi Prasetyo
Laporan wartawan Tribun Manado Handhika Dawangi
TRIBUNNEWS.COM. KOTAMOBAGU - Pagi itu, Sabtu (9/5/2015) , HP bersama Jannah dan enam warga lainnya sedang duduk bersama di belakang rumah duka.
HP sedang berduka karena iparnya meninggal.
"Saya bercerita mengenai tambang. Waktu itu dia (HP) sedang mengatur bara api untuk memasak. Mereka semua mendengarkan cerita mengenai tambang," ujar Lalim Damogalad, kerabat korban maupun HP.
Lanjut Lalim, korban waktu itu sedang duduk menghadap persawahan belakang rumah duka tersebut.
"Tiba-tiba dari dalam dapur, dia (HP) keluar dengan memegang parang langsung menyerang. Saya lihat korban sempat menangkis. Setelah itu saya sudah tak tahu lagi karena semuanya langsung lari," ujar Lalim.
Dikatakannya, dalam pembicaraan mereka mengenai tambang, tidak ada yang menyinggung perasaan siapapun.
"Selain saya, ada, Emel Lumamai, Idun Potabuga, Sudi Potabuga, Unding Paputungan, dan Eto Paputungan yang ada di lokasi, namun langsung menyelamatkan diri setelah itu," ungkapnya.
Papa Yadi (51) yang juga sempat berada di lokasi kejadian mengatakan korban sempat bercerita mengenai mimpi.
"Dia (korban) bercerita mimpi. Katanya tadi malam dia (korban) mimpi ada cermin. Dia melihat bayangannya sendiri dalam cermin. Ia mengatakan saat itu bayangannya terang sekali," ujarnya.
Papa Yadi kemudian, pamit sebentar untuk pergi ke warung.
"Saya bilang kepada dia (korban). Sudah habis rokok. Saya pun pergi membeli rokok. Lima menit kemudian saya kembali, kejadian sadis itu sudah terjadi. Saya tak berani mendekat. Situasi saat itu semua warga panik," ujarnya.
Warga Ketakutan
Warga Mongkonai, Kotamobagu Barat, Kota Kotamobagu, Sabtu (9/5) sekitar pukul 09.00 Wita ketakutan ketika melihat HP (32) mengamuk.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.