Telkomsel Perangi Operator Seluler Malaysia di Nunukan
PT Telkom Indonesia termasuk anak perusahaannya Telkomsel akan berperang melawan sarana telekomunikasi seperti operator seluler Malaysia.
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribun Kaltim, Niko Ruru
TRIBUNNEWS.COM, NUNUKAN - PT Telkom Indonesia termasuk anak perusahaannya Telkomsel akan berperang melawan sarana telekomunikasi seperti operator seluler Malaysia yang selama ini ‘menjajah’ wilayah Republik Indonesia di Kabupaten Nunukan, perbatasan Malaysia.
Meskipun akan berperang melawan Malaysia dengan membangun sejumlah menara base transceiver station (BTS), Komisaris Utama PT Telkom Indonesia Hendri Saparini tak menjamin sinyal Malaysia dapat terusir dari perbatasan Indonesia.
"Ini namanya kita persaingan bisnis. Oleh karena itu kita harus memperkuat. Jadi tugas dari Telkom Indonesia dan grupnya salah satunya dari Telkomsel itu untuk meningkatkan perang tadi," ujarnya.
Dia mengatakan, perang bisnis harus dilakukan karena nantinya ada kegiatan ekonomi yang berdampak pada keuntungan.
Menurutnya Telkom punya tanggung jawab yang demikian luas. Saat ini, pihaknya akan mulai untuk lebih konsentrasi di wilayah-wilayah perbatasan.
"Salah satu yang dilakukan adalah seperti saat ini," ujarnya usai meresmikan wifi.id CORNER SMP 1 Aji Kuning Sebatik, Taman Oval Tarakan dan Plaza Telkom Nunukan, Senin (11/5/2015) di Kantor Telkom Nunukan.
Pihaknya akan memberikan layanan yang lebih baik di wilayah perbatasan khususnya di Pulau Sebatik. Dengan membangun BTS baru, selain untuk kepentingan seluler, juga akan diintegrasikan dengan komunikasi yang lainnya.
"Karena selama ini kan mereka lebih banyak menikmati hiburan atau informasi itu dari negera tetangga. Jadi tidak hanya sekarang mendirikan BTS untuk kepentingan komunikasi, tetapi juga komunikasi dari pemerintah kepada masyarakat. Ini akan dilakukan," ujarnya.
Melalui IndiHome misalnya, masyarakat bisa menikmati tiga layanan sekaligus. Selain telepon dan internet, mereka juga bisa menonton televisi melalui fasilitas tersebut.
"Selama ini sendiri-sendiri. Televisi sendiri, telepon rumah sendiri, ini kita memperkenalkan IndiHome. Kebetulan infrastrukturnya baru kita yang punya," ujarnya.
Menurutnya, untuk memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat, perlu meningkatkan pemerataan. Tentunya pelayanan yang diberikan harus lebih jauh dan berjangka panjang.
"Kalau di Nunukan sudah ada Telkom, fiber optic artinya walaupun dari Jakarta, dari pusat informasi, masyarakat di sini, mahasiswa bisa mendapatkan informasi tercepat. Sekarang bagaimana memanfaatkan itu," katanya.
Dengan dunia yang semakin maju sehingga persaingan menjadi cepat, teknologi informasi tidak bisa dihindari. Karena itu, dia juga berharap, jika ada blank spot di wilayah Kabupaten Nunukan, agar segera diberikan layanan.
"Itu salah satu cara mendorong kegiatan ekonomi yang ada di daerah ini. Sehingga daerah yang jauh dari ibukota bukan tertinggal tetapi menjadi yang terdepan," katanya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.