Kepada Panglima TNI Seorang Sertu Sempat Tanya: Kapan Kami Perang
Sertu Darwis mengaku sudah 10 tahun di markas ini. Dia belum diberi kesempatan untuk tugas luar. "Kapan kami perang Karaeng,
Editor: Budi Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM.MAKASSAR,-- Panglima TNI Jenderal Moeldoko (57) dan Kapolri Jenderal Badrodin Haiti (56), mampir ke Makassar untuk memberikan pengarahan kepada 2.039 prajurit gabungan TNI dan Polri di di Markas Yonif 700 /Raider Kodam VII Wirabuana Jl Perintis Kemerdekaan, Km 14, Tamalanrea, Makassar, Senin (11/5/2015).
Selama sekitar 2 jam, dua jenderal bintang empat ini memberi pengarahan secara bergantian, tentang pentingnya berbangsa, bernegara, dan sinergi tugas prajurit TNI dan personel Polri dalan memberi rasa nyaman, aman dan ketahanan negara.
Kapolri diberi kesempatan pertama memberi pengarahan
Usai pengarahan, pembawa acara dari bintara TNI dan Polwan berjilbab Polri memberi kesempatan bertanya kepada seorang prajurit TNI berpangkat sersan satu, dan perwira Polri berpangkat komisaris polisi.
Giliran pertama diberikan bintara TNI. "Perkenalkan nama saya Sertu Darwis, saya mewakili teman-teman saya dari Raider 700."
Saat pembawa acara memberikan microphone, prajurut asal Makassar dengan lantang mengatakan, "izin jenderal, saya tidak perlu pakai mike, suara saya keras."
Sebelum bertanya, si prajurit memohon maaf lagi. "Izin jenderal, saya pangggil jenderal karaeng. Kerena kalau di Makassar, Karaeng itu dituakan, pemimpin, makanya saya minta izin panggil jenderal karaeng."
Mendengar itu, Moeldoko dan Badrodin tertawa. Ribuan hadirin juga tak kuasa menahan tawa. Riuh terdengar di hanggar heli.
Sertu Darwis punya dua pertanyaan. Pertama; dia mengaku sudah 10 tahun di markas ini. Dia belum diberi kesempatan untuk tugas luar. "Kapan kami perang Karaeng,,"
Tawa dan tepuk tangan sontak kembali membahana. Dua jenderal bintang empat yang duduk di panggung juga melepas tawa. Beberapa jenderal bintang dua, satu, dari mabes TNI dan Polri, juga terbahak.
Sebelum pertanyaan " kapan kami perang," Sertu Darwis "berterus terang." Semalam, dia berembuk dengan teman-teman prajurit, untuk merumuskan pertanyaan untuk Panglima TNI, dan keluarlah aspirasi, "kapan kami perang itu"
Pertanyaan kedua sang prajurit, adalah permintaannya untuk ikut latihan bersama Kopasus, pasuklan elite TNI."