Meski Baru SMP Tahta Telang Malang Melintang Mendalangi Pertunjukkan Wayang
Di usianya yang masih menginjak 14 tahun ini, Tahta telah malang melintang mendalangi pertunjukkan wayang
Editor: Budi Prasetyo
Laporan Reporter Tribun Jogja, Rendika Ferri Kurniawan
TRIBUNNEWS.COM, YOGYA - Tahta Harimurti, siswa yang masih duduk di kelas satu Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 4 Depok Sleman sudah mampu menjadi seorang dalang cilik.
Di usianya yang masih menginjak 14 tahun ini, Tahta telah malang melintang mendalangi pertunjukkan wayang di berbagai daerah. Umur yang masih muda tak menyurutkan niatnya untuk melestarikan budaya indonesia, yaitu wayang.
Berawal dari kesukaannya membaca komik wayang, Tahta tertarik untuk belajar mendalang. Darah seni dari kakeknya, Hadi Soeranto, yang juga seorang pendalang, mengalir dalam jiwa Tahta sebagai seorang dalang cilik profesional.
Ayahnya, Namastra Probosunu dan Ibunya, Febriani, serta merta mendukung bakat yang dimiliki anaknya.
"Awalnya suka baca komik-komik wayang, terus jadi pengen belajar dalang. Dulu simbah juga suka dalang, waktu saya masih kecil. Ayah sama ibu selalu mendukung saya dalam mendalang," tutur Tahta.
Belajar dari maestro dalang kenamaan, Ki Parjoyo, di PPPPTK Seni dan Budaya Yogyakarta, Tahta berhasil menjadi dalang cilik profesional di Yogya.
Tahta cakap bermain wayang, memainkan lakon-lakon sulit, lancar menirukan dialog-dialog wayang, bahkan hafal sebagian besar karakter perwayangan.
Tahta telah malang melintang, mementaskan puluhan pertunjukkan wayang pada acara-acara seni budaya di berbagai daerah, khususnya di Yogyakarta.
Berbagai prestasi pun telah diraihnya, antara lain yaitu juara 1 Jogja Got Talent di Monumen Serangan Umum1 Maret tahun 2014 silam, dan juara 3 festival dalang anak dan remaja tingkat provinsi di Tembi Rumah Budaya, Bantul, Agustus 2014 silam, dan banyak lagi penghargaan telah dicapainya.
"Kemarin baru ini dapat juara 1 di Jogja Got Talent tahun 2014 silam. Juara 3 festival dalang anak dan remaja tingkat provinsi, Agustus 2014 silam. Kalau pertunjukkan wayang, sudah banyak nampil dimana-mana, saking banyaknya sampai ga hafal," tutur Tahta ketika ditemui di Festival Dalang Cilik Nasional, di Museum Pendidikan UNY, Selasa (12/5/2015). (tribunjogja.com)