Arif Simpan Mayat Bayi yang Dilahirkan Pacarnya di Kamar Kos Hingga Empat Hari
Anggota Reskrim Polsek Sukodono masih memeriksa Achmad Arif (20) yang tepergok hendak mengubur mayat bayinya di pinggir Jalan Tol
Editor: Sugiyarto
TRIBUNNEWS.COM, SIDOARJO - Anggota Reskrim Polsek Sukodono masih memeriksa Achmad Arif (20) yang tepergok hendak mengubur mayat bayinya di pinggir Jalan Tol Desa Jumput Rejo, Kecamatan Sukodono, Rabu (20/5/2015).
Polisi juga meluncur ke rumah kekasih Arif yang juga ibu dari bayi malang itu, Reni Widyastuti di Jember.
Bayi berkelamin laki-laki itu diakui Arif meninggal beberapa saat setelah dilahirkan, Sabtu (16/5/2015), di sebuah penginapan di kawasan Bungurasih.
Sekitar 5 menit setelah lahir, bayi itu menghembuskan nafas terakhir. Arif dan Reni bingung dan berusaha menghilangkan jejak. Arif lantas memasukkan mayat bayi itu ke dalam tas kresek.
Agar tidak diketahui orang lain, dia menyimpan mayat itu di kamar kosnya di Banjar Kemantren, Buduran, Sidoarjo dan kemudian memulangkan Reni ke Jember, Senin (18/5/2015).
Selama menyimpan mayat bayinya di kamar kos, Arif mengaku menyesal bercampur takut.
Dia merasa bersalah karena Reni hamil di luar nikah. Namun dia juga takut lantaran orang tua Reni bisa marah besar kalau tahu dia menghamili Reni.
Beberapa hari berselang, mayat bayi itu membusuk. "Saya bingung akan membuangnya ke mana. Muncul ide menguburkannya, tapi saya bingung mau dikubur di mana. Akhirnya saya keluar kamar, keliling mencari tempat yang sepi di sekitar Sidoarjo," aku Arif.
Menjelang tengah malam, Arif keluar kamar kos membawa kresek berisi mayat bayinya. Dia bermaksud mencari tempat yang pas untuk mengubur mayat bayi itu dengan mengendarai Honda Kharisma Nopol L 6449 XJ dengan tujuan Jalan Tol Surabaya hingga sampai Gempol Km 24 yang masuk wilayah Dusun Beciro, Desa Jumputrejo, Kecamatan Sukodono.
Sesampainya di lokasi itu, dia terlebih dahulu memarkir sepeda motornya di lapangan sepakbola tak jauh dari lokasi penguburan. Arif memilih semak-semak, tepatnya di bawah pohon akasia. Tanpa diduganya, sejumlah anggota Linmas mengintip aksinya. Begitu Arif kembali ke motornya, empat anggota Linmas menghadangnya.
"Kami tanya apa yang dia kubur tadi. Tapi dia mbulet saja. Kami semakin curiga karena dia tampak kebingungan," ujar Sukis, saksi yang melihat Arif mengubur bayinya.
Arif lantas diamankan ke Balai Desa. Selanjutnya, warga berkoordinasi dengan Polsek Sukodono. Sementara itu, tim identifikasi Polres Sidoarjo langsung memasang police line di lokasi penguburan. Polisi juga mendatangi tempat-tempat yang berkaitan dengan kasus ini.
"Pelaku masih kami mintai keterangan di Polsek. Sedangkan jenazah bayi kami bawa ke Rumah Sakit Pusdik Gasum Porong untuk proses otopsi," ujar Kapolsek Sukodono AKP Ariek Indra Sentanu.