Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kang Emil Pilih Chinese Food Kala Kuliah di University of California

Wali Kota Bandung Ridwan Kamil punya kenangan tersendiri dengan Berkeley. Alumnus University of California itu punya kenangan baik dan pahit sekaligus

Editor: Y Gustaman
zoom-in Kang Emil Pilih Chinese Food Kala Kuliah di University of California
TRIBUN JABAR/TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN
SOSIALISASI BANDUNG TEKNOPOLIS - Wali Kota Bandung Ridwan Kamil menyampaikan paparannya saat sosialisasi Bandung Teknopolis di hadapan sejumlah perwakilan warga, ormas dan OKP Kecamatan Gedebage di D palem Jalan Lombok, Selasa (24/3). Ridwan Kamil mengatakan pembangunan teknopolis di Gedebage untuk menjadikan kawasan Bandung Timur menjadi kota terdepan di Kota Bandung. TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN 

TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Alumnus University of California, Berkeley, Amerika Serikat, yang saat ini menjabat sebagai Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil, menyesalkan adanya praktik kejahatan berupa jual beli ijazah palsu.

Kang Emil — sapaan akrab Ridwan Kamil —merasa tidak adil jika hanya dengan uang orang bisa memperoleh gelar tanpa harus usaha. Dia menceritakan bagaimana getirnya bertahan hidup di negeri orang hanya untuk memperoleh gelar master.

"Itu zaman susah dulu. Jadi, saya diterima di lima sekolah terbaik di AS. Dari lima sekolah terbaik, hanya Berkeley yang ngasih beasiswa," aku Kang Emil di Bandung, Selasa (26/5/2015).

Saat diterima dan masuk di kampus Berkeley pada tahun 1997, Emil sudah menikahi wanita bernama Atalia. Keduanya nekat pisah sementara demi sebuah impian untuk mendapatkan gelar di salah satu kampus ternama di dunia itu.

"Akhirnya saya pilih Berkeley. Berat badan saya waktu itu cuma 65 kilogram. Setiap hari makan hanya chinese food yang harganya cuma 1 dolar AS," kenang Kang Emil.

Selama dua tahun bersekolah, Kang Emil bertahan hidup dengan cara ikut bekerja sebagai perancang bangunan di dinas tata kota wilayah Berkeley. Pada saat lulus 1999, dia sedih karena tidak ada yang menemaninya di hari wisuda. "Pas wisuda, yang lain bawa anak, istri, keluarga, sedangkan saya sendirian," ucap dia.

Tidak sia-sia perjuangan Kang Emil di Amerika Serikat. Dia membuktikan hasil jerih payah dengan membawa pulang nilai IPK 3,9, jauh lebih besar dibanding ketika lulus di Institut Teknologi Bandung.

Berita Rekomendasi

Kang Emil memang tidak bersekolah sendiri di AS. Mantan Wakil Menteri Perhubungan, Bambang Susantono, adalah rekan seangkatannya. "Tesis saya tentang transportasi di Singapura. Nilai saya A dengan IPK 3,9. ITB mah pelit IPK saya cuma 2,7. Lebih gampang sekolah di Amerika," kata dia sambil tersenyum. (Kontributor Kompas.com Bandung, Putra Prima Perdana)

Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas