Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Petani Kecewa, Anggaran Bantuan Traktor Disunat

Saat dikonfirmasi, Kepala Dinas Pertanian Maros, Burhanuddin membantah pungutan yang dilakukan anggotanya kepada kelompok tani.

Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Petani Kecewa, Anggaran Bantuan Traktor Disunat
surya/sudarmawan
Ratusan traktor bantuan Presiden RI, Jokowi yang akan diserahkan ke petani saat kunjungan, Jumat (06/03/2015) mendatang mulai berdatangan dan dirakit di pinggiran JL Raya Kecamatan Jetis menuju Kecamatan Bungkal, Kabupaten Ponorogo, Rabu (04/03/3015). 

Laporan Wartawan Tribun Timur, Ansar Lempe

TRIBUNNEWS.COM, MAROS - Sejumlah petani kecewa bantuan peralatan untuk peningkatan produktifitas pertanian di Maros diduga disunat.

Petani di Maros mengeluh, karena bantuan pemerintah pusat sebesar Rp1,3 triliun untuk Pemrov Sulsel telah cair di Maros sebesar Rp11,6 miliar.

Anggaran itu diperuntukan kepada kelompok tani. Namun anggaran tersebut dipotong oleh oknum yang mengatasnamakan bupati Maros.

Seorang kelompok tani di Kecamatan Mandai Maros, Sapri mengatakan, saat pencairan dana Rp 60 juta ke kelompok taninya, dipotong Rp 3 juta.

"Saat pencairan di Bank, orang itu menunggu kami, dia mengaku dekat dengan Bupati dan meminta uang sebesar tiga juta setiap kelompok," katanya, Senin (25/5/2015).

Dana tersebut akan digunakan untuk keperluan pengamanan ke Babinsa dan Binmas.

Berita Rekomendasi

Sementara itu, seorang ketua kelompok tani dari kecamatan Bantimurung, Bakri, juga mengaku membayar Rp 7 juta untuk mendapatkan bantuan traktor.

Bahkan warga tersebut mengakui, tidak hanya bantuan tersebut yang sunat, bantuan traktor juga. Saat pembagian traktor itu, petani juga dimintai sejumlah uang jika ingin mengambil traktor tersebut.

"Kami berikan uang, kalau kami tidak kasih, mereka mengancam akan mengalihkan bantuan tersebut ke kelompok tani yang lain," katanya.

Saat dikonfirmasi, Kepala Dinas Pertanian Maros, Burhanuddin membantah pungutan yang dilakukan anggotanya kepada kelompok tani.

Menurutnya, tudingan tersebut tidak berdasarkan fakta dan muncul dari beberapa kelompok tani yang tidak mendapatkan bantuan.

"Kami berani menjamin tidak ada hal seperti itu. Kami ini diawasi oleh pihak Kepolisian dan klKejaksaan," katanya.

Menurutnya, untuk bantuan program Upsus GPPTT ini dicairkan sendiri oleh kelompok tani dari rekening mereka

Kemudian, kelompok tani diarahkan untuk membeli benih, pupuk dan pestisida sesuai kebutuhan anggota kelompoknya.

"Tahun ini, kegiatan tersebut dibagi dua, ada kegiatan bidang palawija dan Jaringan irigasi pertanian. Ada 380 kelompok dari tiga jenis bidang, yakni padi, jagung dan kedelai," katanya. (*)

Sumber: Tribun Timur
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas