Bela Korban Penggusuran, Anggota Dewan Perempuan Ditendang Lalu Diciduk Satpol PP
“Dia nggak percaya kalau saya anggota DPRD. Katanya kalau saya bukan perempuan pasti sudah dibunuh,” ungkap politisi asal Partai PDIP itu.
Editor: Hasanudin Aco
Anggota Satpol PP Kota Surabaya justru membantah bila mereka melakukan kekerasan terhadap Titin.
Ia mengaku itu terjadi karena Titin lebih dulu mengeluarkan kata yang dianggap kasar.
Sementara, ini keterangan versi Dian Natalia, anggota Satpol PP.
"Bu Agustin yang terlalu emosional saat peristiwa penertiban PKL berlangsung, kami tidak kasar,” ungkapnya.
Ia mengaku Satpol PP sudah persuasif namun Agustin yang merah-marah duluan.
Bahkan teman kami yang coba menerangkan malah dimarahi dan ditamplek hanphonenya,” ujarnya.
Menurutnya, sikap kasar tersebut yang otomatis membuat para petugas penegak Perda tak bisa percaya begitu saja kalau Titin anggota dewan, sehingga langsung berupaya mengamankan Titin.
Saat itu, sekitar sembilan dari 20 anggota Satpol PP Kota Surabaya dihadirkan dalam pertemuan ini.
Mereka pun lantas meminta maaf pada Titin dan disaksikan oleh para wakil rakyat.
Bagaimana kelanjutan kasus ini?