Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Gara-gara Selfie dengan Simbol ISIS, Penjahit di Temanggung Ditangkap Polisi

Komandan Kodim 07/06 Kabupaten Temanggung Lekol Inf Zubaedi menjelaskan, pengamanan terhadap Untung itu dilakukan karena dia diduga anggota ISIS.

Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Gara-gara Selfie dengan Simbol ISIS, Penjahit di Temanggung Ditangkap Polisi
Tribun Jogja/ Agung Ismiyanto

Laporan Reporter Tribun Jogja, Agung Ismiyanto

TRIBUNNEWS.COM, TEMANGGUNG - Untung bin Sucipto (32) harus berurusan dengan pihak Kepolisian Resor Temanggung setelah diketahui menyimpan atribut gambar negara Islam Suriah (ISIS) di rumahnya.

Warga Dusun Sumur, Desa Ngadisepi, Kecamatan Gemawang, Kabupaten Temanggung ini juga sempat berfoto selfie dengan senjata api mainan dan penutup wajah mirip dengan pelaku-pelaku terorisme.

Penangkapan Untung terjadi pada Selasa (26/5/2015) dini hari oleh sejumlah anggota Kodim 07/06 Temanggung. Saat ditangkap, Untung sempat beralibi pada petugas dan sempat melarikan diri ke kandang sapi karena ketakutan. Akhirnya, dia kini harus diamankan di Mapolres setempat.

Kepada sejumlah wartawan, Untung yang berprofesi sebaga penjahit ini mengaku menggambar lambang ISIS di tembok kamarnya jauh sebelum paham radikal itu mencuat. Dia juga mengatakan, menggambar simbol-simbol itu dari melihat di internet.

"Saya awalnya tidak mengetahui kalau itu simbol ISIS yang dilarang di dunia maupun Indonesia. Saya menggambarnya setahun lalu pas bulan puasa," ujar Untung di Mapolres Temanggung, Selasa (26/5/2015).

Dia mengaku menggambar simbol yang sangat mirip dengan lambang atau bendera ISIS itu lantaran menyukai gambarnya. Dia juga mengaku tidak ada niatan untuk mengikuti paham radikal tersebut.

BERITA REKOMENDASI

Demi Allah saya tidak ada niatan untuk ikut ISIS. Begitu saya tahu kalau simbol ini dilarang di Indonesia dan paham ini dilarang, saya kemudian menutupinya dengan bendera," katanya.

Adapun, Untung juga sempat berfoto selfie di bawah lambang bendera ISIS dengan menenteng sepucuk pistol revolver mainan. Di foto lain, dia mengenakan topeng hitam dengan senjata revolver dan tongkat kayu di tangannya. Adegan itu mirip dengan adegan para teroris.

Untung mengaku, foto-foto itu diambil oleh istrinya. Dia juga mengatakan, tidak ada maksud apapun terkait dengan foto itu. Dia hanya senang melakukannya dan tidak ditujukan untuk menjadi teroris.

"Ini hanya action saja kok. Saya tidak bermaksud meniru gaya para teroris. Biar kelihatan keren gitu aja," ujarnya.

Bahkan, dia juga menyimpan beberapa atribut organisasi Front Pembela Islam (FPI) dan beberapa gambar terpidana mati aksi terorisme seperti Imam Samudra dan Amrozi. Dia mengaku menyimpannya karena menyukai para tokoh tersebut.


Meski demikian, saat dicecar wartawan mengapa ada gambar teroris di rumahnya, dia tidak berkomentar lebih jauh. Dia mengetahui jika dua orang tersebut terlibat sejumlah pengeboman di Indonesia.

"Saya ingin beli gambar saja. Mereka menarik karena pakai surban seperti kiai-kiai," ucapnya.

Dia hanya mengatakan, jika setiap ada pengajian di wilayahnya, dia selalu rajin mengikuti. Namun, dia mengaku tidak fanatik terhadap satu organisasi saja.

"Saya sering ikut semua organisasi (keagamaan) apa saja. Pengajian akbar saya selalu ikut. Saya juga selalu beli kaos-kaos dan juga kalau ketemu ustadnya saya biasa minta foto," ujar Untung yang mengaku sebagai salah satu simpatisan organisasi FPI di Grogol, Jakarta dan Temanggung ini.

Komandan Kodim 07/06 Kabupaten Temanggung Lekol Inf Zubaedi menjelaskan, pengamanan terhadap Untung itu dilakukan karena dia diduga sebagai salah satu simpatisan paham ISIS.

Aparat awalnya mencurigai adanya gerak gerik Untung yang sudah menggambar bendera tersebut di tembok rumahnya.

"Sekitar tujuh personel akhirnya melakukan pengintaian. Dari Senin (25/5/2015) malam sekitar pukul 22.30, akhirnya kami melakukan pengamanan yang berakhir Selasa (26/5/2015) dini hari. Saat kami amankan, yang bersangkutan sempat mengelak dan melarikan diri ke kandang karena ketakutan," jelasnya.

Menurut Zubaedi, pengintaian terhadap Untung sudah dilakukan aparat sejak Senin (25/5) siang. Kala itu, keluarga Untung mengaku yang bersangkutan tidak ada di rumah. Namun, aparat kemudian kembali lagi ke rumah Untung dan mengamankannya.

"Kami sudah menginterograsinya. Dari pengamanan itu, kami temukan beberapa dokumen-dokumen ada gambar teroris dan juga dokumen organisasi islam lain. Pengamanan ini kami lakukan secara bersama-sama dengan Polres, " jelasnya.

Meski demikian, dia mengaku belum mengetahui secara persis keterlibatan Untung sebagai salah satu penganut paham ISIS. Meski demikian, dari bukti-bukti yang ada, tindakan Untung diduga telah meresahkan masyarakat. (*)

Sumber: Tribun Jogja
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas