Tim Ekspedisi NKRI Temukan 1.645 Fauna, 1.619 Flora dan 431 Potensi Bencana
Tim Ekspedisi NKRI Koridor Kepulauan Nusa Tenggara 2015 berhasil menemukan 1.645 temuan di bidang fauna dan 1.619 temuan di bidang flora.
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, LABUAN BAJO - Tim Ekspedisi NKRI Koridor Kepulauan Nusa Tenggara 2015 berjumlah 1.241 orang yang mulai melaksanakan kegiatan sejak 3 Februari 2015 berhasil menemukan 1.645 temuan di bidang fauna dan 1.619 temuan di bidang flora, termasuk spesies langka.
Hal ini disampaikan Wakil Kepala Staf Angkatan Darat, Letjen TNI Muhamad Munir, saat membacakan amanat KSAD, Jenderal TNI Gatot Nurmantyo, pada acara penutupan Ekspedisi NKRI Koridor Kepulauan Nusa Tenggara 2015 di Pantai Gorontalo-Labuan Bajo, Sabtu (6/6/2015).
Selain temuan di bidang flora dan fauna, tim juga menemukan 431 bidang potensi bencana, 809 bidang sosial budaya, 568 di bidang kehutanan, 361 di bidang geologi. Temuan penting lainnya adalah satu drop zul dan wilayah evakuasi di lapangan sakra, daerah sakra barat satu heliped di Desa Panda Kecamatan Woha, Kabupaten Bima.
Tim juga menemukan tiga pantai sebagai tempat pendaratan amfibi, masing-masing di Pantai Kecamatan Jerowawu, Kabupaten Lombok Timur, Kecamatan dua Kabupaten Bima dan Pantai Wae Keroka, Kabupaten Sumba Barat Daya (SBD) serta satu patok perbatasan di Mahaen, Kabupaten Belu.
Menurut Munir, Ekspedisi NKRI dilaksanakan di tiga korwil, yakni Korwil Bali, Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Nusa Tenggara Barat (NTB), serta terdiri dari delapan sub korwil, yakni Sub Karangasam, Lombok Timur, Sumbawa, Bima, Sumbawa Barat, Ende, Alor, dan Belu.
Dijelaskannya, 1.241 peserta Ekspedisi NKRI berasal dari berbagai elemen bangsa, seperti TNI, Polri, para peneliti, akademisi, mahasiswa, pemerintah daerah dan masyarakat. Para peserta itu telah menjelajah wilayah ekspedisi sepanjang 5.632,3 kilometer.
"Melalui kegiatan ekspedisi ini diharapkan semua temuan dapat segera ditindaklanjuti dan dimanfaatkan secara optimal bagi kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat," kata Munir.
Selain ekspedisi, jelas Munir, juga telah dilaksanakan kegiatan karya bhakti dan bhakti sosial bersama masyarakat setempat. Tim ekspedisi antara lain membantu mengatasi berbagai kesulitan masyarakat serta ikut terjun langsung membantu meningkatkan roda perekonomian guna mewujudkan kesejahteraan masyarakat yang ada di seluruh pelosok desa di wilayah Bali dan Nusa Tenggara.
Munir menambahkan, kegiatan lainnya yakni upaya pembinaan kepada masyarakat, khususnya para generasi muda. Melalui kegiatan penyuluhan tentang bela negara, cinta tanah air, nasionalisme dan lainnya.
"Generasi muda diharapkan memelihara rasa cinta tanah air dan semakin memiliki kesadaran secara moral untuk bersatu padu dengan segenap elemen masyarakat lainnya, termasuk prajurit TNI dalam membangun daerahnya," tegas Munir.
Dalam bidang sosial budaya, kata Munir, telah dilaksanakan berbagai kegiatan fisik dan non fisik.
"Berhasil menyelesaikan 207 sasaran fisik dan 499 sasaran non fisik serta 41.180 kegiatan reboisasi," kata Munir.
Acara penutupan Ekspedisi NKRI dimeriahkan aksi terjun payung, demonstrasi bela diri, tarian kolosal serta hiburan musik dari group band. (ser)