Dibawa Pria Bersenjata, Muzakir Pengusaha dari Aceh Bantah Dirinya Diculik
Muzakir (28) wiraswasta dari Desa Blang Barom, Kecamatan Ranto Peureulak, Aceh Timur, membantah dirinya diculik.
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, PEUREULAK - Muzakir (28) wiraswasta dari Desa Blang Barom, Kecamatan Ranto Peureulak, Aceh Timur, membantah dirinya diculik. Sebelumnya, Muzakir dibawa paksa pria bersenjata api dan memakai sebo serta berseragam loreng, Sabtu (6/5/2015) malam sekitar pukul 21.00 WIB.
"Kami telah menerima informasi dari keluarganya, bahwa Muzakir yang sebelumnya diduga diculik kelompok bersenpi, ternyata bukan diculik, tapi hanya salah paham saja," kata Kapolres Aceh Timur, AKBP Hendri Budiman SH SIK MH melalui Kasat Reskrim, AKP Budi Nasuha Waruwu SH kepada Serambi (Tribunnews.com Network), Senin (9/6/2015).
Namun, Budi Nusuha tidak menjelaskan secara detail bagaimana yang dimaksudkannya salah paham tersebut. Sejauh ini Muzakir masih berada di luar daerah dan dalam kondisi aman dan sehat. Bahkan, kata Budi Nusuha, pihak keluarga Muzakir sebelumnya juga menjelaskan via telepon dengan anggota Satuan Reskrim.
Selain itu, Kasat Reskrim Polres Aceh Timur itu juga mengaku telah berkomunikasi langsung dengan Muzakir via telepon.
"Saya sempat bicara dengan Muzakir melalui telepon, dia mengaku masih diluar kota dan tidak mau berjumpa dulu dengan kami," ujar Kasat Reskrim.
Berulang kali Kasat Reskrim mengatakan, bahwa Muzakir juga mengaku ia tidak diculik, tapi hanya salah paham saja dan tidak ada masaalah dan persoalan apapun.
Sebelumnya, setelah kejadian pihak keluarga Muzakir tidak mau melapor ke Polsek atau ke Polres secara resmi. Menurut Budi Nusuha, meski telah dijemput petugas, pihak keluarga tetap tidak mau melapor terhadap dugaan penculikan tersebut, dengan alasan berembuk keluarga dulu.
Sebelumnya kabar mengenai penculikan terhadap wiraswasta Muzakir itu sempat beredar luas di kalangan masyarakat. Muzakir diculik sejumlah pria bersenpi saat sedang duduk di dalam warung tepi jalan Kampung Beusa–Ranto Peureulak, dan disaksikan banyak orang.
Tiba–tiba datang mobil Innova warna hitam kemudian dari dalam mobil itu turun tiga orang tak dikenal (salah satunya memakai sebo) dengan menggunakan 2 pucuk senjata api laras panjang.
Dengan gerak cepat kelompok pria itu menyuruh Muzakir tiarap dan langsung memborgolnya. Kemudian Muzakir dinaikkan secara paksa ke mobil tersebut oleh pria bersebo dan menenteng senjata api tersebut dilarikan ke arah Kampung Beusa. Seorang saksi kepada polisi mengatakan, ia sempat melihat salah satu dari OTK berseragam loreng tanpa pangkat.(c49/yuh)