Kisah Tragis Angeline Disinggung 49 Ribu Kali di Twitter
Angeline, anak delapan tahun yang ditemukan dikubur di belakang rumahnya di Bali merupakan korban kejahatan
Editor: Fajar Anjungroso
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Angeline, anak delapan tahun yang ditemukan dikubur di belakang rumahnya di Bali merupakan korban kejahatan kemanusiaan, kata Ketua Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA), Arist Merdeka Sirait.
Arist yang sempat berkunjung ke rumah Angeline di daerah Sanur, Bali, tanggal 24 Mei lalu mengatakan hasil otopsi yang dilihat Komnas PA menunjukkan "adanya benturan di kepala, wajah rusak, jeratan di leher dan sundutan rokok" di tubuh Angeline.
"Ini adalah kejahatan terhadap kemanusiaan," kata Arist dan menambahkan otopsi lebih lanjut akan mengungkap apakah terjadi kekerasan seksual atau tidak terhadap Angeline.
Ungkapan duka mengalir di media sosial dan kisah tragis Angeline ini disinggung lebih dari 49.000 kali di Twitter sampai Rabu sore (10/06/2015).
Angeline dinyatakan hilang oleh keluarga angkatnya pada pertengahan Mei lalu dan pencarian juga dilakukan melalui Facebook dengan akun Find Angeline - Bali's Missing Child.
Di antara yang menyatakan duka termasuk Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Yuddy Chrisnandi, yang sempat berusaha mengunjungi rumah Angeline.
"Selamat kepada jajaran Polda Bali yg telah menemukan keberadaan Angeline. Duka cita yg dalam," Tulis Yuddy dalam akun Twitternya.