Warga 9 Desa di Banda Aceh Masih Mandi Air Asin
Warga sembilan desa di Kecamatan Baitussalam dan Mesjid Raya, Aceh Besar, hingga kini masih mandi menggunakan air sumur
Editor: Sugiyarto
TRIBUNNEWS.COM, BANDA ACEH - Warga sembilan desa di Kecamatan Baitussalam dan Mesjid Raya, Aceh Besar, hingga kini masih mandi menggunakan air sumur yang asin karena kesembilan desa itu berada di pinggir pantai.
Karena itu, mereka sangat berharap Pemkab setempat segera memasang pipa air bersih ke kawasan tersebut agar airnya dapat disuplai.
Anggota DPRK Aceh Besar, Usman AR menyampaikan hal ini kepada Serambi, Jumat (12/6).
Menurut Usman, belum masuknya pipa PDAM Tirta Mountala, Aceh Besar ke kawasan itu, sesuai laporan warga setempat kepada mereka dari panitia khusus (Pansus) I DPRK Aceh Besar, saat melakukan kunjungan kerja kesembilan desa tersebut, Mei 2015. (Lihat, desa tanpa layanan PDAM)
“Seharusnya pihak PDAM lebih mengutamakan suplai air ke desa-desa di pinggir pantai, seperti sembilan desa itu. Soalnya air sumur di pinggir pantai itu terasa asin dan kurang bagus untuk kesehatan, apalagi kawasan tersebut bekas tsunami dan rata-rata warga adalah korban tsunami dulu,” kata Usman.
Anggota DPRK Dapil V, termasuk Baitussalam dan Mesjid Raya ini, juga mengingatkan bahwa pihak PDAM, termasuk PDAM Tirta Mountala pascatsunami juga banyak mendapat bantuan dari NGO karena adanya musibah tersebut, sehingga selayaknya lebih memprioritaskan korban tsunami yang juga masih tinggal di desa bekas tsunami.
“Namun, jika pun ada bantuan NGO dulu kini tak layak pakai lagi, seperti pipa, maka kami berharap dinas terkait dapat mengusulkan anggaran pada 2016 untuk diplotkan dalam APBK 2016 Aceh Besar,” ujar Usman.
Adapun temuan lain dalam kunker mereka pada Mei 2015, kata Usman, semua kecamatan di Dapil V itu, minimal memiliki satu tumpukan sampah tanpa tong, sehingga sudah berbau menyegat.
“Karena itu, kami juga berharap dinas terkait dapat menempatkan minimal satu bak sampah di setiap kecamatan di Aceh Besar,” pinta Usman.(sal)