Seekor Kerbau Keturunan Kyai Slamet Milik Keraton Solo Meninggal Terserang Demam
Kyai Juki (6), kerbau sakral keturunan Kyai Slamet, milik Keraton Kasunan Surakarta meninggal Sabtu (20/6/2015) karena terserang demam panas.
Editor: Y Gustaman
Laporan Wartawan Tribun Jateng, Iswidodo
TRIBUNNEWS.COM, SOLO- Satu lagi kerbau sakral milik Keraton Kasunanan Surakarta yang merupakan keturunan Kyai Slamet bernama Kyai Juki (6) meninggal, Sabtu (20/6/2015) pukul 11.00 WIB.
Kyai Juki meninggal lantaran sakit demam dan panas setelah dua hari sempat tak mau makan. Pada Jumat (19/6/2015), Kyai Juki sempat diperiksa dan disuntik. Sebelum diperiksa terlebih dahulu diberi minuman jahe dicampur gula jawa. Namun tak ada perkembangan dan kondisi badannya semakin drop. Esok harinya, Kyai Juki sempat mau makan dan akhirnya meninggal.
"Meninggalnya tadi Pukul 11.00 WIB yang bernama Kyai Juki, umur 6 tahun. Penyebabnya sakit deman dan panas dalam. Dua hari tidak mau makan dan wajahnya pucat," ujar perawat atau Srati Kerbau Keturunan kerbau Kyai Slamet, Agus Tri Joko (31), Sabtu (20/6/2015).
Agus tak mengalami firasat apa pun atas meninggalnya Kyai Juki. Ia menduga hal tersebut karena pengaruh cuaca panas. Ia memastikan sudah memberikan pertolongan pertama kepada Kyai Juki.
Menurut dia, Kyai Juki itu adalah sekian kerbau jantan muda yang ada di lingkungan Keraton Solo. Kini kerbau jantan tinggal tiga, yaitu Kyai Joko, Kyai Somali dan Kyai Kliwon. Pasangan Kyai Juki yaitu Sapon tengah hamil lima bulan.
"Total sekarang ada 10 kerbau, seperti Manis Sepuh, Welas, Asih, Kliwon, Somalo maupun Apon," sambungnya.
Kyai Juki dimakamkan di sekitar kandang Alun-alun Selatan Keraton Kasunanan Surakarta dengan kedalaman dua meter. Prosesi atau ritualnya sama seperti orang meninggal, didoakan maupun diberi kembang.