Pebalap Liar di Semarang Panik Lihat Ratusan Tentara Penuhi Jalanan
Wakil Komandam Bataliyon Arhanudse-15, Mayor (Arh) Ridwan, mengatakan "jalan malam" para personil merupakan latihan rutin Ketahanan Mars.
Editor: Fajar Anjungroso
Laporan Tribun Jateng, Muh Radlis
TRIBUNNEWS.COM, SEMARANG- "Jakarta Metropolitan, Surabaya Kota Pahlawan, Bandung Kota Kembang, Semarang Panas E Rak Karuan". Itulah sebait lagu yang dinyanyikan ratusan tentara Batalyon Arhanudse-15 Semarang saat melintas di Jalan Pahlawan, Jumat (26/6/2015) sekitar pukul 23.00.
Ratusan tentara menenteng senjata laras panjang menarik perhatian para muda mudi yang saat itu sedang nongkrong di Jalan Pahlawan. Terlebih nyanyian nyanyian penyemangat terdengar nyaring diiringi suara hentakan sepatu.
Beberapa pebalap liar yang sebelumnya "menggeber" tunggangannya di sepanjang jalan protokol itu seketika menghentikan aksinya. Bahkan ada beberapa yang terkecoh dan mengira bapak bapak tentara ini hendak membubarkan balapan liar.
Pebalap liar yang terkecoh ngacir entah kemana. Sementara para anggota berbagai club motor terdiam dan hanya melihat para tentara ini berjalan sembari bernyanyi.
Tak terkecuali Nina (21), warga Bangetayu, Genuk, yang saat itu sedang duduk bersama teman lelakinya mengaku kagum melihat semangat para anggota Yon Arhanudse-15. "Padahal jalannya kan jauh ya, masih kuat," kata Nina.
Wakil Komandam Bataliyon Arhanudse-15, Mayor (Arh) Ridwan, mengatakan "jalan malam" para personil merupakan latihan rutin Ketahanan Mars. Ketahanan Mars merupakan latihan fisik rutin yang dilakukan untuk menjaga ketahanan fisik dan jasmani.
"Selama bulan ramadan, Hanmars (Ketahanan Mars) dilakukan di malam hari, setelah ibadah taraweh," kata Ridwan. Menurut Ridwan, jarak yang ditempuh para pasukan Arhanudse-15 sekitar 10 kilometer. "10 kilometer tanpa beban. Hanya membawa senjata laras panjang," katanya.
Ridwan menuturkan, kegiatan Hanmars rutin dilaksanakan seminggu sekali. Ketika minggu ini para pasuka berjalan kaki hanya membawa senjata laras panjang, minggu depan membawa ransel berisi beban seberat 5,5 kilogram.
"Nanti minggu terakhir jarak tempuh 25 kilometer. Intinya meski puasa latihan fisik tetap jalan. Kalau puasa lalu istirahat latihan, nanti memulainya susah karena fisik pasukan drop," kata Ridwan.