Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Seorang Nenek Kejang-kejang Lalu Meninggal Usai Kencan dengan Ketua RT

Seorang nenek meninggal dunia di sebuah penginapan melati di Kota Ambon setelah kencan dengan kekasihnya.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Seorang Nenek Kejang-kejang Lalu Meninggal Usai Kencan dengan Ketua RT
IST
Ilustrasi 

TRIBUNNEWS.COM, AMBON - Seorang nenek berinisial JMS, warga Amahusu, Kecamatan Nusaniwe, meninggal dunia di sebuah penginapan melati di Kota Ambon setelah kencan dengan kekasihnya, TM (62), Jumat (26/6/2015).

Sebelum mengembuskan napas terakhir, sang nenek sempat mengalami kejang-kejang di dalam kamar penginapan.

Karena panik dengan kondisi kekasihnya itu, TM yang adalah salah seorang ketua RT lalu melaporkan kejadian itu kepada resepsionis penginapan.

Namun, beberapa saat kemudian, JMS meninggal dunia.

Kasubag Humas Polres Pulau Ambon dan Pulau-pulau Lease, Iptu Meity Jacobus mengatakan, sebelumnya sejoli yang diketahui berstatus duda dan janda itu terlebih dahulu bertemu di kantor Kelurahan Amahusu.

Di tempat itu, keduanya sepakat untuk berangkat ke sebuah penginapan melati di belakang RST Ambon.

"Jadi, saat itu korban pergi ke kantor lurah Amahusu untuk mengurusi kepentingan pribadinya, dia lalu bertemu dengan pacarnya yang juga ada berurusan. Selesai urusan, mereka berdua lalu pergi ke penginapan itu sekitar pukul 10.00 WIT," ungkap Meity.

Berita Rekomendasi

Dia juga mengatakan bahwa sebelum tewas, korban sempat mengalami kejang-kejang.

Penginapan tersebut memang sudah sering dijadikan tempat pertemuan kedua pasangan itu.

"Saat itu, TM juga sempat menemui keluarganya untuk memberitahukan masalah itu, tetapi saat kembali ke penginapan, JMS telah meninggal dunia," ujarnya.

Menurut Meity, polisi yang mengetahui peristiwa itu langsung mendatangi TKP dan segera membawa jasad korban ke RS Bhayangkara dengan menggunakan mobil ambulans untuk diotopsi.

"Namun, pihak keluarga menolak korban untuk diotopsi sehingga kami akan meminta daftar riwayat penyakit korban karena kita belum dapat memastikan penyebab kematian korban," ujarnya. (Kompas.com/Rahmat Rahman Patty)

Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas