"Kami Akan Tangkap Alex Kopassus Hidup atau Mati"
Alex Kopassus dianggap berbahaya. Anggota kawanan pemeras pengusaha di Aceh ini masih membawa senjata api AK-47 dan dua magasin berisi peluru.
Editor: Y Gustaman
Laporan Wartawan Serambi Indonesia, Seni Hendri dan Subur Dani
TRIBUNNEWS.COM, ACEH TIMUR - Alex Kopassus dianggap berbahaya. Kawan Syukriadi alias Gambit (36) itu diyakini polisi masih membawa senjata api AK-47 dan dua magasin berisi peluru milik Gambit.
Kapolres Aceh Timur, AKPB Hendri Budiman, menyatakan polisi masih memburunya. Ia berharap banyak dan sangat berterima kasih jika Alex Kopassus mau menyerahkan diri.
"Kita perlakukan dia dengan baik dan diproses sesuai peraturan berlaku. Namun, jika tidak mau menyerah, sesuai perintah Kapolda Aceh, kami akan tetap mengejar dan menangkapnya hidup maupun mati,” tegas Hendri di Mapolres Aceh Timur, Kamis (2/7/2015).
Gambit adalah mantan kombatan GAM. Ia akan dibidik dengan Undang-Undang Darurat tentang kepemilikan ilegal senjata api serta pengancaman dengan kekerasan. Polisi mengantoni empat laporan terkait sepak terjang Gambit.
"Itu laporan pengaduan yang resmi. Namun, yang tidak dilaporkan masyarakat serta para pengusaha yang telah menjadi korbannya dan takut melapor diperkirakan lebih dari 10 kasus," imbuh dia.
Menurut Hendri, masyarakat dan pengusaha yang diperas tak berani melapor karena diancam Gambit. Pria berambut cepak ini kerap memamerkan senjatanya untuk menakut-nakuti dan menciutkan nyali korbannya, agar tak melapor polisi.
Kabid Humas Polda Aceh, Kombes T Saladin yang dihubungi Serambi di Banda Aceh mengimbau siapa pun yang pernah diperas Gambit segera melapor ke kantor polisi terdekat.
“Laporan tersebut akan sangat membantu polisi dalam mengungkap semua tindakan kejahatan yang pernah dilakukan tersangka. Tak usah takut lagi, pelapor kita jamin aman,” papar Saladin.
Kapolda Aceh, kata Saladin, sangat mengapresiasi masyarakat yang telah membantu polisi memburu Gambit, otak kriminal di Aceh. Gambit dan komplotannya selama ini dikenal memeras warga dan pengusaha sambil menodongkan senjata.