Tiga Bukti Awal Penyebab Hercules Jatuh di Medan Ditemukan
Hasil penyedikan tersebut adalah, kemungkinan pesawat mengalami trouble, baling-baling kanan pesawat tak berfungsi, dan keberadaan tower sekolah.
Editor: Fajar Anjungroso
TRIBUNNEWS.COM, MEDAN – Tim penyelidik menemukan tiga bukti sementara penyelidikan jatuhnya pesawat Hercules C-130 di Km 10, Jalan Jamin Ginting, Medan, Rabu lalu. Hal ini diungkapkan Kepala Stas Angkatan Udara (KSAU) Marsekal Agus Supriatna, Kamis (2/7/2015).
Hasil penyedikan tersebut adalah, kemungkinan pesawat mengalami trouble, baling-baling kanan pesawat tak berfungsi, dan keberadaan tower sekolah.
"Pertama, sebelum pesawat jatuh pilot meminta kembali ke pangkalan. Jelas ini ada sesuatu yang rusak. Kedua, pesawat lari ke kanan sehingga diperkirakan engine sebelah kanan mati. Saat dicek posisi propeller engine pesawat ada yang berhenti. Ketiga, pada ketinggian normal dan ketika posisi climb pesawat menabrak tower," ungkap Agus.
Ia menerangkan, seharusnya posisi tower sekolah itu sesuai prosedur. Berdasarkan aturannya, jarak antena itu lebih 5.000 meter dari runway. "Ketika dilakukan pengecekan mengenai posisi tower, jaraknya itu hanya 3.200 meter dari runway," katanya.
Apabila pesawat tidak mengenai tower setinggi 30 meter itu, kata Agus, walaupun baling-baling kanan mati, pesawat masih dapat melakukan climb.
"Pilot sudah tahu cara me-recover engine mati. Tetapi ketika menabrak tower tersebut kecepatan pesawat masih pelan sehingga jatuh," tuturnya. Agus menambahkan, saat ini pihaknya masih melakukan penyelidikan dan investivigasi. Karena, hasil penyelidikan saat ini belum final.
Ia mengungkapkan, semua bukti harus dianalisa lebih lanjut. "Mungkin saja hasil penyelidikan ke depan hasilnya, karena elekrik atau hidrolik pesawat. Karena, hasilnya masih dalam kajian dan dievaluasi tim," ungkapnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.