Perut Buncit Akibat Tumor Puluhan Tahun Tak Diobati, Mbah Ginah Hanya Bisa Jalan Ngesot
Mbah Waginah (80) sudah puluhan tahun menderita tumor abdomen sehingga perutnya semakin membuncit.
Editor: Sugiyarto
TRIBUNNEWS.COM, KEDIRI - Mbah Waginah (80) sudah puluhan tahun menderita tumor abdomen sehingga perutnya semakin membuncit.
Tumor tersebut membuat warga Dusun Dukuh Selatan, Desa Dukuh, Kecamatan Ngadiluwih, Kabupaten Kediri ini tak mampu berjalan normal.
Selama ini, Mbah Ginah untuk bergeser dari tempat tidurnya dilakukan dengan cara ngesot.
Menurut Katemi, salah satu kerabatnya, Mbah Ginah dari keluarga tidak mampu dan tidak pernah mendapatkan bantuan dari pemerintah.
"Baik bantuan tunai langsung (BLT) atau bantuan beras miskin (raskin) tidak pernah dapat," ungkapnya, Minggu (5/7/2015).
Keluarganya sempat mengupayakan untuk mendapatkan KTP melalui pamong desa, namun ditolak dengan alasan tidak perlu.
Sedangkan kartu penjaminan kesehatan dari pemerintah juga tidak pernah mendapatkan.
Saat ini Mbah Ginah tinggal di rumah kerabatnya, menempati kamar yang sangat sederhana.
Di ranjang bambu reyot itulah Mbah Ginah menghabiskan hari tuanya. Untuk keperluan makan sehari-hari juga tergantung belas kasihan tetangganya.
Menurut Katemi, awal penyakit Mbah Ginah bermula saat bekerja di pabrik pengolahan ketela.
Saat bekerja ia terjatuh ke dalam lubang pembuangan limbah yang membuatnya sakit dan tidak bisa lagi bekerja.
Belakang diketahui ada benjolan di bagian samping perutnya. Semula benjolan hanya sebesar telur ayam, namun kemudian benjolan itu semakin membesar.