Gadis Cantik ini Memilih Profesinya Sebagai Kondektur di Kereta Api Kahuripan
Keberadaan Bela Mustika, gadis rupawan nan gagah berseragam pegawai kereta api itu, mencuri perhatian.
Editor: Budi Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM.KEDIRI, - Namanya Ade Bela Mustika. Perempuan ini menjadi buah bibir para pengunjung Stasiun Besar Kereta Api Kota Kediri, Jawa Timur, Selasa (7/7/2015).
Keberadaan Bela Mustika, gadis rupawan nan gagah berseragam pegawai kereta api itu, mencuri perhatian. Dia adalah seorang kondektur kereta api.
Stasiun Kediri menjadi salah satu tempat singgah dari Kereta Api Kahuripan tempatnya menjalankan tugas di wilayah kerja Daops VII. Dia tidak hanya cantik dan santun perilakunya, namun juga bersahaja penampilannya.
Bela menuturkan, menjalani pekerjaan yang kebanyakan dilakukan oleh laki-laki ini bukanlah hal yang sulit baginya karena kondisi kereta api yang sudah berkembang lebih baik.
"Relatif lancar ya, tugas saya. Kereta api tidak lagi seperti dulu yang banyak berdiri penumpangnya," kata lajang usia 23 tahun ini saat ditemui di stasiun Kediri.
Meski demikian, dara kelahiran asli Madiun ini rupanya bisa galak juga, terutama kepada para penumpang yang tidak taat aturan perkeretaapian. Pernah suatu kali dia terpaksa mengambil tindakan tegas dengan menurunkan paksa penumpang. Langkah itu diambilnya karena penumpang itu nekat merokok di dalam gerbong.
"Kami harus mengambil tindakan tegas pada perilaku yang tidak taat aturan," ujarnya.
Dianugerahi paras wajah yang sedap dipandang sementara melakukan pekerjaan yang berhubungan langsung dengan banyak orang, Bela harus pandai bersikap. Tak jarang dia mendapati penumpang yang iseng menggodanya.
Menghadapi hal ini, dia mengungkapkan, mengatasinya dengan melempar senyum saja dan bahkan tidak menggubrisnya jika sudah keterlaluan menggodanya.
"Kalau sudah keterlaluan ya dicuekin aja. Kita yang pandai-pandai menyikapinya," imbuh gadis berkulit putih dan berhijab ini.
Hingga akhirnya, waktu singgah di stasiun Kediri habis. Kereta harus melanjutkan perjalanan. Sebelum berangkat, para kru menggelar apel doa pemberangkatan. Bela berdiri di depan para kru untuk memimpin apel sebelum kereta berangkat kembali.
( Kontributor Kediri, M Agus Fauzul Hakim)