Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Misteri Hilangnya 19 Warga Palembang Saat Pulang Kampung ke Kundur

Hasan membawa enam orang dewasa dan 13 anak-anak dari Palembang untuk merayakan Idul Fitri di tempat keluarganya di Tanjungbatu

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Misteri Hilangnya 19 Warga Palembang Saat Pulang Kampung ke Kundur
tribunnewsbatam/ iswidodo
Ilustrasi: Perahu pancung 

Laporan Tribun Batam, Rachta Yahya

TRIBUNNEWS.COM, KARIMUN- Terkait hilangnya 19 warga Palembang yang ditelantarkan tekong di sebuah pulau tidak jauh dari Pelabuhan Domestik Sekupang (PDS), informasi yang dikumpulkan Tribun Batam berawal saat Hasan beserta 18 orang keluarganya datang dari Palembang.

Hasan membawa enam orang dewasa dan 13 anak-anak dari Palembang untuk merayakan Idul Fitri di tempat keluarganya di Tanjungbatu, Kundur, Karimun.

Dari Palembang, rombongan berangkat menggunakan pesawat dan mendarat di Batam pada 29 Juni 2015 siang.

Saat hendak menyeberang dari Pelabuhan Domestik Sekupang ke Tanjungbatu, mereka tertahan oleh Bea dan Cukai lantaran banyaknya barang bawaan dan jumlah orang yang dibawa Hasan.

Mereka akhirnya dapat lepas dari urusan Bea dan Cukai. Namun, mereka ketinggalan kapal pada saat itu.

Hasan dan belasan anggota keluarganya pun kemudian memutuskan menginap semalam di Batam.

Berita Rekomendasi

Saat menginap itu, mereka berkenalan dengan seseorang yang menawarkan jasa transportasi laut boat pancung.

Akhirnya disepakati, keesokan harinya mereka berangkat setelah membayar uang sewa sebesar Rp 7 juta.

Hasan dan keluarganya berangkat siang.

Setelah sekitar empat jam perjalanan, tekong boat pancung mengaku satu dari tiga mesin boat mengalami kerusakan.

Melihat saat itu, mereka berada tak jauh dari sebuah pulau, tekong pancung kemudian menyandar pancungnya seraya meminta Hasan dan keluarganya turun dengan alasan mau melihat kondisi mesin pancung yang rusak.

“Begitu turun, katanya tekong kabur dan meninggalkan mereka tanpa bekal, semua pakaian di dalam pancung dibawa tekong. Katanya juga, karena kelaparan, empat anggota keluarganya berusia di bawah umur disebutkan meninggal dunia,” kata Kasatreskrim, AKP Hario Prasetyo Seno kepada Tribun Batam, Selasa (7/7/2015).

Namun keberadaan mereka saat ini masih menjadi misteri, karena polisi dan keluarga belum bisa menemukan mereka.

Sumber: Tribun Batam
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas