Gubernur Jateng Dukung Langkah Sido Muncul Gandeng Manny Pacquio
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo mendukung langkah PT Sido Muncul menggandeng Manny Pacquiao
Editor: Budi Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM.SEMARANG- Gubernur Jateng Ganjar Pranowo mendukung langkah PT Sido Muncul menggandeng Manny Pacquiao untuk membuat produknya go international. Hal itu secara tidak langsung juga berdampak pada Jateng. Lantaran, produk yang dipopulerkan tersebut asli Jateng.
Di samping itu, penggunaan nama "Tulak Hangin" bagi jamu Tolak Angin yang beredar di Filipina nantinya, juga berbau Jateng. Menurut Ganjar, dalam kemasan Tulak Hangin, akan disisipkan desain batik Jateng.
"Banyak hal yang bisa didapatkan misalnya mengenalkan jamu dan batik asal Jateng ke dunia internasional. Jateng akan makin dikenal. Terlebih dia (Pacquiao) adalah seorang legend," terang Ganjar.
Ganjar menilai, apa yang dilakukan oleh Sido Muncul adalah hal kreatif. Dalam hal ini, ide membawa Pacman, murni milik Sido Muncul.
"Ketika Pak Irwan (Dirut Sido Muncul, Irwan Hidayat - Red) bertemu saya dan meminta (saya) datang, saya bilang, siap. Hari ini saya datang dan bertemu Pacman sebagai bentuk dukungan dari pemerintah atas ide kreatif tersebut," katanya.
Ganjar sempat berbincang tentang politik dengan Pacman. Kepada Pacuiao, Ganjar menanyakan apakah ia ingin mencalonkan diri menjadi presiden.
Mendengar pertanyaan tersebut, Pacman, sempat tergagap. Dijelaskannya kepada Ganjar, pemilihan umum untuk memilih senator di Filipina akan berlangsung tahun depan.
"Belum (ingin mencalonkan diri sebagai presiden). Tidak untuk dalam waktu dekat," kata Pacman yang juga merupakan anggota Konggres di Filipina.
Selain itu, kepada Ganjar, Pacman menyampaikan rasa terimakasihnya kepada masyarakat Indonesia. Sebelumnya, Pacuiao sempat meminta kepada Presiden Joko Widodo agar memberikan pengampunan kepada warga negara Filipina, Marry Jane yang akan dieksekusi mati beberapa waktu lalu.
Seusai berbincang dan meninjau bersama aktivitas produksi di pabrik pupuk organik Sidomuncul Pupuk Nusantara (SMPN), Direktur PT Industri Jamu dan Farmasi Sidomuncul David Hidayat menyampaikan pihaknya masih kurang memenuhi permintaan pasar.
"Mayoritas kapasitas produk pupuk organik di pabrik kami sejauh ini mencapai sekitar 3 juta liter pupuk. Tetapi saat ini hasil produksinya baru di bawah 1 juta liter pupuk," jelas David.
Menurutnya, tahun lalu pihaknya mampu produksi sekitar 1,5 juta liter. Saat ini pihaknya hendak menarget dapat memenuhi minimal sekitar 22 kontainer, permintaan Rusia. (Gap/dse)