Dinas Kesehatan Jabar Siapkan 10 Ambulan di Sepanjang Tol Cipali
Dinas Kesehatan Jawa Barat bekerjasama menyiapkan sedikitnya 10 ambulan yang berjaga di sepanjang tol Cikopo-Palimanan (Cipali).
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Selama musim mudik dan balik, Dinas Kesehatan Jawa Barat bekerjasama dengan Pemerintah serta rumah sakit kota/kabupaten di Jabar menyiapkan sedikitnya 10 ambulan yang berjaga di sepanjang tol Cikopo-Palimanan (Cipali).
Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi kecelakaan atau hal-hal tidak diinginkan lainnya di tol terpanjang di Indonesia tersebut.
"Tol Cipali ini melewati beberapa kabupaten di Jabar. Satu kabupaten menyiapkan dua unit ambulan yang di dalamnya dilengkapi dengan perlengkapan medis untuk keadaan darurat. Ambulan ini akan mobile di Tol Cipali dan ditempatkan di antara titik rawan," ujar Kepala Dinas Kesehatan Jawa Barat, Alma Lucyati di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung, Jumat (10/7/2015) malam.
Alma mengungkapkan, ada lima kabupaten yang dilintasi Tol Cipali, yakni Kabupaten Purwakarta, Subang, Indramayu, Majalengka, dan Cirebon. Jika satu kabupaten menyiapkan dua ambulan, maka akan ada 10 ambulan yang berjaga di Tol Cipali.
Ambulan tersebut, dilengkapi satu tim medis seperti perawat, sopir, dan tenaga kesehatan lainnya. Bila terjadi sesuatu yang darurat, ambulan ini akan meluncurkan ke rumah sakit rujukan terdekat.
Di Kabupaten Subang, Alma mengaku, jarak Tol Cipali ke rumah sakit rujukan di Subang tergolong jauh. Akibat kondisi itu, ada yang dilarikan ke RS Gunung Djati Cirebon. Sebab dalam keseharian pun, RS Gunung Djati merupakan rumah sakit rujukan regional dari Cirebon, Majalengka, dan Subang.
"Kami bekerjasama juga dengan polisi, Dishub (Dinas Perhubungan), TNI, dan lainnya. Untuk Tol Cipali ini, kami menyiapkan beberapa hal agar bisa menekan angka kecelakaan. Mulai dari tes kelelahan untuk pengemudi, mobil patroli, dan lainnya," tutur Alma.
Alma mengatakan, Tol Cipali memang nyaman dan kadang membuat terlena para pengendara. Untuk itu, ia berharap pengemudi lebih berhati-hati. Salah satunya dengan melihat speedo meter sebagai alat peringatan awal. Secara keseluruhan di Jabar disediakan 542 ambulan. (Kompas.com/Reni Susanti)