Rekaman CCTV Ungkap Dugaan Penyerangan Markas Brimob Oleh Oknum Penerbad
Markas Brimob Kompi 2 di Jalan Simongan, Semarang Barat, Kota Semarang diserang ratusan orang bersenjata lengkap
Penulis: Theresia Felisiani
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Markas Brimob Kompi 2 di Jalan Simongan, Semarang Barat, Kota Semarang diserang ratusan orang bersenjata lengkap, Minggu (12/7/2015) sekitar pukul 02.00 WIB.
Atas penyerangan itu, hingga kini pihak kepolisian baik Polda Jawa Tengah maupun Mabes Polri masih belum berkomentar dan serta belum memberikan pernyataan resmi.
Informasi yang dihimpun Tribunnews.com, diduga penyerangan tersebut dilakukan oleh oknum Penerbang Angkatan Darat (Penerbad) Kota Semarang, Jawa Tengah.
Hal ini diketahui dari adanya sebuah rekaman CCTV yang sudah dibuka dan dianalisa oleh pihak kepolisian. CCTV ini pun menjadi barang bukti adanya penyerangan tersebut.
Sumber Tribunnews.com di kepolisian mengatakan dalam rekaman CCTV itu tergambar jelas kejadian bermula saat adanya pemukulan dari pihak Penerbad.
Dalam CCTV, tergambar jelas ada dua anggota Brimob yang dikeroyok oleh lebih dari lima pelaku. Rekaman itu pun turut disaksikan oleh pihak Penerbad.
Dan sore tadi informasinya dilakukan upaya mediasi serta pihak Penerbad menyampaikan permintaan maaf atas penyerangan tersebut.
Untuk diketahui, sebelumnya saat penyerangan diketahui puluhan sepeda motor dan beberapa mobil mendatangi Mako Brimob Simongan sambil menenteng senjata laras panjang.
Saksi mata, warga sekitar yang meminta identitasnya dirahasiakan, mengatakan, selain membawa senjata laras panjang, beberapa diantaranya juga terlihat membawa pelontar mortir.
"Ada juga yang bawa seperti bazoka," kata pria tersebut.
Saksi menuturkan, sebelum memasuki Mabo Brimob Simongan, ratusan pria menggunakan pakaian serba hitam itu menembakkan senjata laras panjang ke atas. Bahkan beberapa diantaranya menodongkan senjata ke arah warga yang saat itu sedang bersiap sahur.
"Warga kan ada yang kumpul di pos ronda, di masjid, ada juga lagi di depan rumah nunggu sahur. Ditodong senjata, disuruh masuk ke dalam rumah," katanya.
Awalnya warga mengira rentetan senjata itu merupakan suara latihan anggota Brimob. "Kami kira latihan malam, ternyata ada yang nyerang. Mirip seperti perang mas, yang pakai baju hitam teriak maju sambil nembak ke atas," katanya.
Lebih lanjut, saksi itu mengatakan saat didatangi kondisi Mako Brimob Simongan sedang sepi, mayoritas anggota sedang bertugas ke luar kota menjelang Lebaran.
Saat kondisi masih tegang, saksi juga melihat seorang anggota Brimob sempat dianiaya oleh puluhan pria bersenjata laras panjang itu.
"Tadi ada anggota Brimob yang dipukuli, kasihan dia. mau keluar cari makan sahur dihadang sama penyerang," kata pria itu.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada konfirmasi dari kepolisian terkait penyerangan tersebut. Termasuk apa motif dan penyebab penyerangan tersebut.