Dikawasan CFD Dago Gubernur Jabar Kampanyekan Tolak Pelecehan Seksual Terhadap Anak
Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan dan istrinya, membagi-bagikan brosur yang berisi tentang penolakan terhadap kekerasan dan pelecehan seksual pada an
Editor: Budi Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM.BANDUNG- Setelah bersepeda dari rumah dinasnya, Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan dan istrinya, Netty Prasetyani Heryawan, membagi-bagikan brosur yang berisi tentang penolakan terhadap kekerasan dan pelecehan seksual pada anak di area Car Free Day (CFD) di Jalan Dago Cikapayang, Minggu (26/7/2015).
Aher dan istrinya yang juga menjabat sebagai Ketua Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Jawa Barat itu pun langsung diserbu oleh warga yang ingin bersalaman.
"Kalau melihat, menemukan adanya kekerasan dan pelecehan seksual terhadap anak laporkan kepada kami ya Bu, Pak. Jangan segan," ungkap Aher sambil membagikan kertas-kertas tersebut kepada para pengunjung CFD.
Netty juga menambahkan informasi bahwa laporan terhadap adanya pelecehan seksual terhadap anak bisa dilayangkan ke sekretariat P2TP2A.
"Jangan segan laporkan ya Pak, Bu. Kalau menemukan kekerasan atau pelecehan seksual terhadap anak, laporkan ke kami, hubungi ke nomor 0800 1000 400. Atau bisa juga datang ke Gedung Pakuan," imbuh Netty.
Ratusan brosur dan stiker dibagikan. Aher dan Netty pun menempelkan stiker terkait penolakan kekerasan terhadap anak di sebuah gerobak pedagang makanan.
"Mohon izin saya Pak untuk menempelkan stiker di sini," kata Aher.
Aher dan Netty juga mengkampanyekan penggunaan jaringan internet yang positif. Menurut Aher, orangtua harus mengawasi anak-anaknya agar tidak mengakses situs-situs yang berbau kekerasan dan pornografi.
"Tolong dijaga anak-anaknya ya Bu, Pak. Awasi anak jika sedang mengakses internet. Salah satu sumber kekerasan terhadap anak itu berawal dari internet yang negatif," kata Aher.
Netty menambahkan bahwa gerakan internet sehat penting dilakukan di kalangan keluarga. Pengawasan dan bimbingan sangat perlu dilakukan untuk menjaga anaknya dari jejaring internet yang tidak sehat.
"Gerakan internet sehat ini bisa dimulai dengan penerapan waktu selama 20 menit, orang tua menemani, mengawasi anaknya ketika mengakses internet," pungkasnya.
Menurut Netty, kampanye ini dilakukan untuk menyikapi banyaknya laporan masyarakat terkait banyaknya kasus kekerasan dan pelecehan seksual terhadap anak di bawah umur. Apalagi, angkanya meningkat hingga medio 2015 ini. ( Kontributor Bandung, Rio Kuswandi)