Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

5 Sekolah Dekat Alun-alun Jombang Diliburkan saat Muktamar NU

Aktivitas belajar mengajar lima sekolah di dekat alun-alun Jombang diliburkan selama Muktamar ke-33 Nahdlatul Ulama dari 1 hingga 5 Agustus 2015.

Editor: Y Gustaman
zoom-in 5 Sekolah Dekat Alun-alun Jombang Diliburkan saat Muktamar NU
Surya/Sutono
Aktivitas belajar mengajar di SMPN 2 Jombang diliburkan saat pelaksanaan Muktamar ke-33 NU yang berlangsung mulai 1 hingga 5 Agustus 2015. Setidaknya ada lima sekolah yang berada di sekitar alun-alun Jombang diliburkan selama muktamar. 

Laporan Wartawan Surya, Sutono

TRIBUNNEWS.COM, JOMBANG -  Sedikitnya aktivitas belajar mengajar di lima sekolah di Jombang bakal diliburkan saat pelaksanaan Muktamar ke-33 Nahdlatul Ulama yang digelar pada 1 hingga 5 Agustus.

Langkah itu ditempuh untuk memperlancar pelaksanaan muktamar organisasi Islam terbesar di Tanah Air tersebut. Kelima sekolah yang diliburkan lokasinya berdekatan dengan alun-alun Jombang, Jawa Timur.

Alun-alun Jombang menjadi lokasi sentrak, karena tak hanya menjadi tempat sidang pleno tapi juga lokasi pembukaan dan penutupan muktamar.

Muktamar ke-33 NU bakal dibuka Presiden Joko Widodo, Sabtu (1/7/2015) malam. Sedangkan penutupan muktamar dijadwalkan dilakukan oleh Wapres Jusuf Kalla, Rabu (5/7/2015).

Data yang dihimpun, kelima sekolah yang diliburkan dari aktivitas belajar mengajar di antaranya SMK 2 Jombang, SMA Negeri 1 Jombang, SMPN 2 Jombang, SD Jombatan 3 dan 4 yang berdekatan dengan alun-alun Jombang.

“Selain itu masih ada satu sekolah, yakni TK Pertiwi di dekat alun-alun yang juga diliburkan,” kata Kepala Dinas Pendidikan Pemkab Jombang, Muntholib, Senin (27/7/2015).

BERITA TERKAIT

Menurut Muntholib, Muktamar ke-33 NU adalah event nasional sehingga semua pihak harus mendukung suksesnya acara. Ia memastikan informasi libur aktivitas belajar mengajar sudah dikoordinasikan dengan kepala sekolah dan wali murid.

Selama muktamar, lima sekolah ini menjadi tempat transit dan konsumsi bagi peserta muktamar. Sehingga harus steril. "Jika siswa dipaksakan masuk, tidak bisa karena area akan penuh, sehingga tak kondusif untuk kegiatan belajar mengajar," terang dia.

Disinggung kemungkinan peliburan ini justru mengganggu kegiatan belajar mengajar, Muntholib membantah. Sebab, pihak sekolah masih banyak memiliki hari efektif untuk mengganti waktu yang hilang untuk kegiatan belajar mengajar.

"Jumlah hari efektif dalam satu tahun 245 hari, dan yang dipakai kegiatan KBM 204 hari sehingga masih ada waktu menganti libur akibat pelaksanaan muktamar kali ini," tegas Muntholib.

Sumber: Surya
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Populer

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas