Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ini Cara Istri Wali Kota Kediri Promosikan Kain Tenun Ikat Daerahnya

Ingin menjadikan kain tenun ikat Kediri mendunia, membuat Ferry Silviana Feronica, istri Wali Kota Kediri tidak bosan-bosan memperkenalkan produknya

Penulis: Eko Sutriyanto
Editor: Sugiyarto
zoom-in Ini Cara Istri Wali Kota Kediri Promosikan Kain Tenun Ikat Daerahnya
IST
Istri Walikota Kediri, Ferry Silviana Feronica (berjilbab) memberi kain tenun ikat Kediri kepada Minister UK for Small Business Anna Soubry saat acara Women in Leadership in The UK and Indonesia yang digagas Kedubes Inggris, Selasa (28/7), di Jakarta.‬ 


TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ingin menjadikan kain tenun ikat Kediri mendunia, membuat Ferry Silviana Feronica, istri Wali Kota Kediri tidak bosan-bosan memperkenalkan produknya kepada orang asing.

Saat acara Women in Leadership in The UK and Indonesia yang digagas Kedubes Inggris, Selasa (28/7/2015) lalu, Bunda Fey panggilan akrabnya datang untuk memperkenalkan tenun ikat Kediri itu.

"Ini bukan kali pertama saya memperkenalkan tenun ikat Kediri. Beberapa duta besar sudah saya perkenalkan," kata Bunda Fey di Jakarta, Rabu (29/7/2015).

Untuk mencapai apa yang diharapkan, ia juga telah berkolaborasi dengan desainer ternama di tanah air untuk mengembangkan mode dan fashion.

Kota Kediri memiliki produk kain lokal yang sangat bernilai tinggi dan menjadi ciri khas kota tersebut. Belum banyak khalayak mengetahui Kediri menghasilkan kain tenun ikat yang dikerjaka dalam bentuk Usaha Kecil Menengah (UKM) dari Kelurahan Bandar Kidul, Mojoroto, Kota Kediri.

Silviana mengakui bahwa jenis usaha di Kediri memang banyak, tapi untuk kerajinan, produk UKM tenun ikat merupakan yang terbaik.

"Semua kota punya batik, tapi saya mau bilang kalau tenun di kediri sangat layak diangkat karena sudah lama ada di kediri dan merupakan bagian dari tradisi yang sangat bernilai," katanya.

Berita Rekomendasi

Beberapa kendala memang diungkap Silviana dalam mengangkat UKM tenun ini, khususnya terkait upaya memenuhi permintaan tenun ini keluar negeri.

"Permintaan sebenarnya banyak, tapi karena ini hand made jadi nggak bisa banyak dan cepat dibuat," katanya. (Eko Sutriyanto)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas