TRIBUNNEWS.COM, SIDOARJO - Mansur langsung kaget saat mengetahui sisa dana ganti rugi yang belum dibayar Minarak Lapindo Jaya (MLJ) menyusut menjadi Rp 78,2 juta .

Setahu Mansur, MLJ masih berutang Rp 138 juta kepadanya.

Warga Siring, Kecamatan Porong itu merupakan satu dari 311 warga korban lumpur Lapindo yang harusnya menandatangani nota pencairan ganti rugi di Pendopo Delta Wibawa, Rabu (29/7/2015). Namun gagal karena sisa pembayaran tak cocok.

"Saya kaget saat baca print out dari MLJ. Uang saya kok menyusut," ujarnya.

Dia lantas menunjukkan buku rekening BRI miliknya. Mansur juga memperlihatkan print out cicilan MLJ yang terhenti di 2011. Dia mengatakan, cicilan Maret dan April kosong.

"Iya benar kalau diprint ini ada tulisan seolah-olah MLJ telah mentransfer uang perbulan Rp 15 juta. Tapi setelah dicek ke bank, Rp 30 juta itu tidak pernah ada," ungkapnya.

Karena ketidakcocokan jumlah rekening akhir ini, pihak Badan Penanggulangan Lumpur Sidoarjo (BPLS) meminta Mansur mengurusnya ke MLJ.

"Dia harus ke BRI dulu untuk print out rekening. Nanti dicocokkan dengan MLJ," kata Humas BPLS, Dwinanto Prasetyo, Rabu (29/7).

Para warga yang komplain ini tidak akan tanda tangan nota pencairan bila masalahnya tidak clear hari ini.

"Kalau belum beres, kami agendakan mereka tanda tangan nota pada 5 Agustus mendatang," ungkap Dwinanto.