Slamet Effendi Yusuf Sempat 'Ditahan' dan Diusir Banser
Kedatangan Slamet yang juga Wakil Ketua Umum PBNU ini untuk melihat dan mengecek pelaksanaan registrasi yang sudah berlangsung
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, JOMBANG - Tim satuan pengaman khusus Barisan Serbaguna (Banser) GP Ansor 'menahan' dan mengusir Steering Committee (SC) Ketua Pelaksana Muktamar NU ke-33 , Slamet Effendy Yusuf, Sabtu (1/8/2015) sekitar pukul 11.00 WIB, di pintu masuk GOR Mendeka, Jombang.
Dia 'ditahan' dan diusir ketika mau masuk GOR Merdeka yang berada di Jalan KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) dan menjadi tempat registrasi peserta Muktamar dari seluruh wilayah di Indonesia.
Kedatangan Slamet yang juga Wakil Ketua Umum PBNU ini untuk melihat dan mengecek pelaksanaan registrasi yang sudah berlangsung sejak Jumat (31/7/2015) pagi.
Begitu turun dari mobil, Slamet yang didampingi beberapa panitia lain langsung menuju pintu utama GOR yang dijaga puluhan personel Banser.
Nah, saat tepat berada di depan pintu masuk, Banser melarang dia masuk.
"Maaf, Pak kalau tidak bawa ID Card tidak boleh masuk," jelas seorang petugas Banser.
Mendapati itu, Slamet yang juga mantan Ketua Umum Pengurus Pusat GP Ansor ini lantas menjelaskan bahwa dia adalah panitia Muktamar. "Saya ini SC Ketua Pelaksana Muktamar," imbuhnya.
Meski sudah dijelaskan, petugas Banser tetap tak percaya. Karena Slamet tak membawa ID Card panitia.
"Kalau tak bawa ID, tetap tak bisa masuk, Pak," tandas si Banser.
Akhirnya sempat terjadi bersitegang beberapa saat antara Slamet dan petugas Banser.
Melihat hal itu, salah satu Komandan Banser datang.
Mendapati, bahwa yang dilarang masuk adalah Slamet Efendy Yusuf yang notabene Ketua Panitia Pengarah Muktamar NU, si Komandan Banser langsung membawanya masuk gedung GOR melalui pintu masuk samping.
"Maaf Pak, sahabat-sahabat Banser tidak tahu kalau njenengan adalah Ketua Panitia SC. Mari ikut saya masuk dari pintu samping," tegasnya.
Tak ayal kejadian itu, sempat menarik perhatian puluhan orang yang ada di arena GOR Merdeka, Jombang. (Mujib Anwar)