Kesepian, Dwi Pilih Gantung Diri
“Karena depresi tinggi dan stres hidup kesendirian,” tutur AKP Zunaidi.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, SUKOHARJO – Masih ingat ulah Dwi Tunggal (33) yang menggemparkan warga Desa Sugihan, Kecamatan Bendosari, Sukoharjo, Mei lalu? Pria lajang yang membakar sepeda motornya dan ditemukan terkapar dengan perut sobek di tengah sawah itu nekat mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri.
Informasi yang dihimpun Joglosemar, Dwi Tunggal gantung diri menggunakan sarung yang diikatkan di blandar atau kuda-kuda atap rumahnya di Gadingan RT 2 RW XII, Jombor, Bendosari, Sabtu (1/8/2015). Dia ditemukan tergantung oleh Winarno (30) sekitar pukul 13.30. Melihat kakak iparnya gantung diri, dia langsung berteriak minta tolong. Tidak lama kemudian, warga berdatangan dan memastikan korban korban sudah meninggal dunia.
Kapolsek Benodsari, AKP Zunaidi membenarkan peristiwa tersebut. Pasca menerima laporan warga, pihaknya bersama Tim Puskesmas Bendosari mendatangi Tempat Kejadian Perkara (TKP). Berdasarkan hasil olah TKP, tidak ada tanda-tangan kekerasan ditubuh korban.
Dwi Tunggal tergantung menghadap selatan dengan lidah menjulur dan tergigit menggunakan sarung. Korban meninggal dengan luka jeratan melingkar di leher.
“Karena depresi tinggi dan stres hidup kesendirian,” tutur AKP Zunaidi mewakili Kapolres Sukoharjo AKBP Andy Rifai, Minggu (2/8/2015).
Kapolsek membenarkan korban merupakan orang yang sama dengan pria lajang yang mencoba bunuh diri dengan melukai perutnya dan membakar motornya sendiri di persawahan Desa Sugihan, Kecamatan Bendosari pertengahan Mei lalu.
“Selain membakar motor, dia pernah membakar rumahnya juga,” kata AKP Zunaidi.
Seperti diketahui, ulah Dwi Tunggal sempat menggemparkan warga Dukuh Dalangan RT 2 RW VIII, Desa Sugihan, Kecamatan Bendosari, Sukoharjo, pada Sabtu (16/5) petang.
Dia ditemukan dengan luka sobek diperutnya tidak jauh dari sepeda motornya yang terbakar di persawahan dukuh setempat. Dwi tunggal diketahui mencoba bunuh diri dengan menusuk perutnya sendiri karena depresi.
Penulis: Sofarudin
Sumber: JogloSemar.co