Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Survei Bank Indonesia : Dunia Usaha di Jawa Tengah Kembali Menggeliat

Dunia usaha di Jawa Tengah kembali menggeliat dalam tiga bulan terakhir.

Editor: Budi Prasetyo
zoom-in Survei Bank Indonesia : Dunia Usaha di Jawa Tengah Kembali Menggeliat
SURYA/SURYA/AHMAD ZAIMUL HAQ
Aktivitas bongkar muat pet ikemas di lingkungan PT Pelabuhan Indonesia III (Persero) beberapa waktu lalu, Berdasarkan catatan realisasi jumlah barang yang menggunakan angkutan laut dalam bentuk peti kemas di lingkungan PT Pelabuhan Indonesia III (Persero) meningkat sepanjang tahun 2014 menembus pada angka 3 juta Teus, dengan rincian tercatat realisasinya sebanyak 3.127.895 Teus atau setara dengan 2.623.090 Box. SURYA/AHMAD ZAIMUL HAQ 

TRIBUNNEWS.COM. SEMARANG - Dunia usaha di Jawa Tengah kembali menggeliat dalam tiga bulan terakhir. Berdasarkan survei konsumen yang dilakukan Bank Indonesia, kegiatan usaha meningkat dibanding tiga bulan awal di tahun 2015 ini.

Direktur Kepala Kantor Perwakilan BI Jawa Tengah, Marlison Hakim mengungkapkan, pertumbuhan pada bulan April-Mei dan Juni 2015 berada di angka 36,8 persen. Hal tersebut berbanding terbalik pada awal tahun yang hanya tumbuh di angka 7,5 persen.

"Angka-angka itu dari hasil hitungan dari Saldo Bersih Tertimbang (SBT)," kata Marlison, di Semarang, Senin (3/8/2015).

Metode SBT ialah menghitung selisih antara persentase responden yang memberikan jawaban meningkat dan yang memberikan jawaban menurun. Setelah ditemukan hasil kemudian dikalikan dengan bobot sektor/subsektor.

Marlison mengatakan, pertumbuhan dunia usaha terjadi pada seluruh sektor dan subsektor bidang ekonomi, termasuk tiga sektor ekonomi utama di Jawa Tengah, yaitu sektor industri pengolahan; sektor perdagangan, hotel, dan restoran; serta sektor pertanian, perkebunan, peternakan, kehutanan dan perikanan.

"Kondisi usaha baik karena didukung likuiditas dan kondisi rentabilitas perusahaan yang relatif semakin baik," tambahnya.

Kendati demikian, hasil survei yang dilakukan juga menyebutkan, akses kredit masyarakat ke perbankan ternyata mengalami masalah. Hal itu kemudian berdampak pada kegiatan investasi yang mengalami penurunan.

Berita Rekomendasi

Dalam survei SBT, kegiatan investasi tercatat hanya 4,80 persen, "Kalau tingkat investasi lebih rendah daripada triwulan awal tahun yang mencapai 10,08 persen," cetusnya. (Kontributor Semarang, Nazar Nurdin)

Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas