Kemarau Panjang, Debit Sumber Air di Pegunungan Muria Turun Hingga 70 Persen
Sejumlah sungai di Kabupaten Kudus yang berhulu di Pegunungan Muria saat ini mengalami pengurangan debit air di musim kemarau ini.
Editor: Sugiyarto
Laporan Wartawan Tribun Jateng, Mamdukh Adi Priyanto
TRIBUNNEWS.COM, KUDUS- Sejumlah sungai di Kabupaten Kudus yang berhulu di Pegunungan Muria saat ini mengalami pengurangan debit air di musim kemarau ini.
Kasi Pengendalian dan Pendayagunaan Balai Pengelolaan Sumber Daya Air (BPSDA) Serang Lusi Juwana (Seluna), Sumaji, mengatakan hal itu juga mempengaruhi penurunan elevasi air sumur di beberapa titik.
"Beberapa sungai mengalami penurunan elevasi air. Khususnya yang berhulu di Pegunungan Muria," katanya, Selasa (4/8/2015). Beberapa sungai tersebut misalnya Sungai Gelis, Piji, Logung, dan Dawe.
Menurutnya, sungai yang paling parah mengalami penurunan adalah Sungai Gelis, sungai yang membelah Kota Kudus.
Tahun ini, kata dia, penurunan elevasi air sungai lebih parah dibanding tahun lalu. Dikatakan, penurunan tahun ini sangat drastis dan parah.
"Terjadi kekurangan elevasi yang tajam dibanding tahun lalu. Jika dipresentasekan mengalami penurunan 70-80 persen," tandasnya.
Hal itu, kata dia, selain faktor kondisi alam global yakni kemarau panjang, hal tersebut juga diyakini dampak kerusakan hutan belasan tahun silam.
Saat itu, di awal-awal reformasi terjadi penebangan hutan secara besar-besaran di wilayah tersebut.
Kondisi akan berangsur normal kembali diprediksi pada akhir bulan ini.
Berdasarkan prakiraan cuaca terakhir, hujan dimungkinkan baru turun pada bulan November. (*)