Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Listrik Byar Pet, Kantor PLN Berau Jadi Sasaran Amuk Massa

PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) Kabupaten Berau beberapa hari yang lalu mengumumkan jadwal pemadaman listrik selama 24 hari.

Editor: Sugiyarto
zoom-in Listrik Byar Pet, Kantor PLN Berau Jadi Sasaran Amuk Massa
Tribun Jateng/Puthut Dwi Putranto
ilustrasi 

TRIBUNNEWS.COM, TANJUNG REDEB- PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) Kabupaten Berau beberapa hari yang lalu mengumumkan jadwal pemadaman listrik selama 24 hari.

Pemadaman listrik itu terpaksa dilakukan lantaran PLTU Lati yang menjadi pemasok listrik utama sedang mengalami masalah teknis dengan boiler.

Pemadaman yang terjadwal itu dimaklumi oleh warga karena menyangkut perawatan mesin pembangkit, namun pemadaman listrik yang tak sesuai jadwal yang dijanjikan, masyarakat pun geram dan nekat mendatangi kantor PLN di Jalan SA Maulana.

Beberapa warga silih berganti datang ke kantor PLN pada Selasa (4/8/2015) tengah malam dengan penuh emosi, bahkan sempat nyaris memukul pegawai PLN.

Warga menuding, selain waktu pemadaman lebih lama dari yang dijanjikan, pembagian jadwal pemadaman juga dinilai tidak adil.

“Janjinya pemadaman 6 jam saja, tapi di tempat kami sudah mati listrik sejak pagi sampai sekarang belum menyala,” kata Amat, warga Jalan Manunggal yang datang bersama warga lainnya sekitar pukul 23.00 Wita.

“Katanya pemadaman bergilir, kok listrik di rumah kami dari pagi sampai pagi lagi tidak menyala, sementara di tempat lain ada yang tidak mengalami pemadaman sama sekali,” kata warga lainnya menimpali.

Berita Rekomendasi

Warga yang datang dengan kesal itu mendesak penjelasan dari seorang petugas pelayanan teknik yang beroperasi 24 jam. Namun petugas pelayanan itu memberikan jawaban yang dianggap warga tidak memuaskan.

Dikonfirmasi, Manager PT PLN Rayon Tanjung Redeb, Mufid Arianto mengatakan, penyebab padamnya listrik yang lebih lama dan tidak merata sebenarnya disebabkan kerusakan di PLTU Lati.

“PLTU menyuplai listrik ke kami 15 megawatt, ada satu unit turbin yang diperbaiki sehingga hanya tersisa 10 megawatt,” ungkap Mufid kepada Tribun, Rabu (5/8/2015).

Saat dalam proses perbaikan itu, ternyata unit boiler PLTU lainnya juga mengalami kerusakan.

“Akibatnya kami kehilangan suplai listrik sebanyak 10 megawatt, hanya tersisa 5 megawatt saja yang bisa kami distribusikan ke pelanggan,” jelasnya.

Sampai berita ini dibuat, belum ada tanda-tanda jaringan listrik akan kembali normal. Pengamatan Tribun, pemadaman listrik bisa berlangsung lebih dari 8 jam. Hampir seluruh lampu jalan dan lampu rambu lalu lintas juga dipadamkan.

Saat malam hari, beberapa kecamatan mulai dari Kecamatan Teluk Bayur, Gunung Tabur dan Tanjung Redeb hingga Sambaliung gelap gulita. Mufid sendiri tidak berani memastikan, kapan jaringan listrik kembali normal.

Sumber: Tribun Kaltim
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas