Petani Rumput Laut di Sumenep Tewas Terseret Ombak
Diduga, korban meninggal karena terseret ombak sewaktu menyiangi tanaman rumput laut miliknya.
Editor: Sugiyarto
TRIBUNNEWS.COM, SUMENEP - Sama'ah (40), warga Desa Andulang, Kecamatan Gapura, Sumenep, yang sehari-harinya sebagai petani rumput laut ditemukan sudah meninggal dunia, di desa setempat, Rabu (5/7/2015).
Diduga, korban meninggal karena terseret ombak sewaktu menyiangi tanaman rumput laut miliknya.
Korban ditemukan setelah selama dua hari dari sejak menghilangnya korban. Tubuh korban yang sudah tidak bernyawa itu ditemukan sekitat pukul 07.00 WIB, sekitar 5 mil dari lokasi budidaya rumput laut milik korban.
"Korban yang memang tidak pandai berenang itu diduga terseret ombak saat mengontrol tanaman rumput lautnya. Apalagi sejak kemarin ombak besar dan arus sangat kuat," ujar Hasib (36) tetangga korban.
Hasib yang masih keluarga dekat korban menuturkan, Selasa (4/8/2015), Sama'ah memang pamit kepada keluarganya akan melihat tanaman rumput lautnya, karena saat itu ombak besar dan arus deras sekali.
Namun hingga sore bahkan sampai malam korban belum pulang. " Saat sejumlah warga dan nelayan setempat berusaha mencari korban dengan menggunakan perahu. Tapi hingga tengah malam tidak ditemukan, hingga akhirnya diteruskan pada pagi harinya," sambung Hasib.
Nah, pada pagi harinya sebanyak 5 perahu nelayang menelusuri bibir pantai tersebut, dan tempat sekitar 5 mil dari bibir pantai tubuh korban ditemukan terapung tak bernyawa.
"Korban akhirnya dievakuasi ke daratan dan kemudian dibawa ke rumah sakit," timpal Firdaus salah seorang nelayan yang ikut dalam pencarian korban.
Kasubag Humas Polres Sumenep, AKP Hasanuddin membenarkan kejadian tersebut, dan pihaknya kini tengah memeriksa dan meminta keterangan dari berbagai pihak termasuk saksi yang mengetahui kejadian tersebut.
"Kita tengah meminta keterangan dari sejumlah saksi yang mengetahui kejadian tersebut, dan kronologis hingga hilangnya korban sampai ditemukan," papar Hasanuddin.
Selain itu polisi bersama petugas medis sedang memeriksa kondisi tubuh korban dengan melakukan outopsi.
"Pemeriksaan kedokteran terhadap tubuh korban itu wajib untuk memastikan apa yang menjadi penyebab kematiannya. Baru kemudian jenazah korban diserahkan keluarganya untuk dimakamkan," pungkasnya.